• September 23, 2024
6 orang meninggal dunia saat kasus diare melanda suku Dumagat di Quezon

6 orang meninggal dunia saat kasus diare melanda suku Dumagat di Quezon

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

DOH mengatakan 38 kasus diare tercatat dari 26 September hingga 6 Oktober di Barangay Bo-Lumutan di kota General Nakar.

BATANGAS, Filipina – Kantor Departemen Kesehatan Calabarzon dan Kantor Kesehatan Provinsi Terpadu (IPHO) sedang menyelidiki penyebab kasus diare di kalangan anggota suku Dumagat di Quezon, yang mengakibatkan sedikitnya enam kematian dalam waktu kurang dari dua minggu.

Menurut DOH, 38 kasus diare tercatat dari tanggal 26 September hingga 6 Oktober di Barangay Upper Lumutan di kota General Nakar, enam di antaranya meninggal karena dehidrasi parah.

Kepala DOH Calabarzon Ariel Valencia mengatakan mereka bekerja sama dengan IPHO untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada barangay yang terkena dampak.

“Kami turut berduka cita atas apa yang menimpa warga Dumagat asli kami, banyak yang kehilangan nyawa karena tidak segera terdiagnosis dan dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan primer kami,” imbuhnya.

Pada tanggal 26 September, Unit Epidemiologi dan Pengawasan Provinsi (RESU) menerima laporan pertama mengenai kematian akibat dehidrasi parah.

Pada tanggal 1 Oktober, Unit Kesehatan Pedesaan Umum Nakar (RHU) berhasil menjangkau daerah yang terkena dampak dan melakukan penilaian cepat. Selama penyelidikan lanjutan, mereka diberitahu tentang lima kematian lagi akibat diare akibat dehidrasi.

Korban jiwa pertama mengalami feses encer, sakit perut dan muntah-muntah dan dibawa ke RHU Tanay, namun sudah dinyatakan meninggal dunia pada saat kedatangan. Gejala yang sama juga diamati pada 5 pasien lain dari Barangay Lumutan General Nakar pada konsultasi sebelumnya di RHU Tanay,” kata Ketua RESU John Bobbie Roca.

“Tanda dan gejala yang terlihat pada pasien antara lain demam, nyeri perut, feses encer, nyeri sendi, dan ada pula yang mengalami batuk dan pilek,” tambahnya.

DOH Calabarzon mengirimkan obat-obatan dan perbekalan lain yang diperlukan ke RHU.

Unit Epidemiologi dan Pengawasan Provinsi (PESU) dan inspektur sanitasinya juga melakukan penyelidikan kasus secara cepat. Berdasarkan temuan awal, kasus diare tersebut disebabkan oleh penyakit amoebiasis. DOH Calabarzon masih menunggu temuan laboratorium.

Diare sering kali disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi tinja, atau langsung dari orang lain yang terinfeksi.

DOH Calabarzon menguraikan cara menghindari diare:

  1. Minumlah hanya air dari sumber yang aman. Jika tidak yakin, rebus air selama tiga menit atau lakukan klorinasi air.
  2. Makanlah hanya makanan yang dimasak dengan baik dan disiapkan dengan benar. Hindari makan makanan jalanan.
  3. Lindungi makanan dari serangga dan hewan pengerat dengan penutup makanan.
  4. Cuci tangan Anda secara teratur. Jika sabun dan air bersih tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% etil alkohol atau isopropil alkohol.
  5. Pasien dapat diberikan larutan rehidrasi oral (ORESOL), sup nasi (vm) untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Jika diare berlanjut, konsultasikan ke Puskesmas terdekat. – Rappler.com

taruhan bola online