8 warga Filipina dari Tiongkok yang tidak divaksinasi dinyatakan positif COVID-19
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Departemen Kesehatan belum merilis informasi apakah orang Filipina ini terinfeksi Omicron BF.7, subvarian yang menyebabkan lonjakan terbaru di Tiongkok
MANILA, Filipina – Departemen Kesehatan (DOH) mengatakan pada Rabu, 4 Januari, bahwa delapan warga Filipina yang tidak divaksinasi yang tiba di negara itu dari Tiongkok dinyatakan positif COVID-19.
Warga Filipina ini tiba di Manila antara 27 Desember hingga 3 Januari dan menjalani tes antigen setibanya di Bandara Internasional Ninoy Aquino.
“Saat ini individu tersebut telah menjalani isolasi dan menjalani tes konfirmasi RT-PCR pada 31 Desember 2022 dengan hasil positif. Departemen akan terus memantau perkembangan masalah ini,” kata DOH, mengutip laporan dari Biro Karantina (BOQ).
Berdasarkan protokol yang berlaku saat ini, individu yang belum divaksinasi lengkap dan tidak dapat menunjukkan hasil tes negatif sebelum keberangkatan akan diuji pada saat tiba di bandara.
Mengapa itu penting
China saat ini sedang mengalami peningkatan infeksi COVID-19 akibat Omicron BF.7. Filipina sudah mendeteksi kasus subvarian Omicron tersebut pada Desember 2022.
Masih belum diketahui apakah delapan warga Filipina yang baru tiba dari Tiongkok terinfeksi Omicron BF.7. DOH belum mengeluarkan informasi tambahan.
Ini bukan pertama kalinya BF.7 menjadi berita utama. Pada bulan Oktober, virus ini mulai menggantikan varian yang dominan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. BF.7 menyumbang lebih dari 5% kasus di AS dan 7,26% kasus di Inggris pada bulan Oktober.
Mayoritas orang di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah divaksinasi dan menerima suntikan booster untuk melawan COVID-19.
Meskipun terjadi peningkatan kasus di Tiongkok, Komandan DOH Maria Rosario Vergeire mengatakan pemerintah tidak perlu menutup atau memperketat perbatasannya.
Gejala BF.7 mirip dengan subvarian Omicron lainnya, terutama gejala saluran pernapasan bagian atas, yang meliputi demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, pilek, dan kelelahan. Beberapa orang mungkin juga mengalami gejala gastrointestinal, seperti muntah dan diare.
Tingginya tingkat penularan BF.7 karena banyaknya pembawa penyakit tanpa gejala dipandang sebagai alasan mengapa pemerintah Tiongkok kesulitan untuk menjinakkan lonjakan tersebut.
Meskipun deteksi BF.7 mengkhawatirkan, vaksinasi COVID-19 dan kepatuhan terhadap standar kesehatan masyarakat masih merupakan senjata terbaik melawan virus ini. – Rappler.com