
Jepang akan memperluas keadaan darurat Covid di Tokyo dan wilayah lainnya
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Lihat artikel lengkap untuk mengetahui konteksnya.
(Pembaruan pertama) ‘Saya yakin kita mulai melihat hasilnya, namun masih terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaan,’ kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura
Pemerintah Jepang mengatakan pada hari Kamis, 9 September, bahwa mereka akan memperluas pembatasan darurat di Tokyo dan wilayah lain dalam upaya membatasi infeksi dan mencegah rumah sakit kewalahan, dengan mengatakan masih terlalu dini untuk mengambil tindakan jika sudah terlambat.
Jepang sedang bergulat dengan gelombang kelima virus ini dan pada bulan Agustus memperpanjang pembatasan yang sudah berlangsung lama hingga 12 September untuk mencakup sekitar 80% populasinya.
Namun, jumlah kasus serius dan tekanan pada sistem medis belum cukup mereda di Tokyo dan sekitarnya sehingga pembatasan dapat dicabut.
Pemerintah akan memperpanjang tindakan tersebut hingga 30 September, termasuk di Osaka, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura setelah bertemu dengan panel penasihat, yang mendukung rencana tersebut.
Tanggap darurat Jepang berpusat pada meminta restoran tutup lebih awal dan menyajikan minuman beralkohol.
Beberapa tanda perbaikan di seluruh negeri berarti bahwa dua dari 21 prefektur akan beralih dari tindakan darurat ke pembatasan yang lebih bertarget, sementara sejumlah prefektur lainnya akan menghapus semua pembatasan.
“Saya yakin kita mulai melihat hasilnya, namun masih terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaan,” kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura pada pertemuan tersebut.
Rencana tersebut akan diresmikan pada Kamis malam pada pertemuan gugus tugas pemerintah dan diumumkan pada konferensi pers oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga.
Sementara itu, Harian Nikkei melaporkan bahwa pemerintah sedang bergerak menuju pelonggaran pembatasan masuk internasional dengan mengurangi waktu karantina bagi orang-orang yang kembali dari luar negeri menjadi sepuluh hari dari 14 hari saat ini jika mereka memiliki vaksin yang disetujui oleh pemerintah Jepang.
Media lokal mengatakan langkah-langkah lain, seperti mengizinkan restoran untuk memperpanjang jam buka dan mengurangi pembatasan penjualan alkohol, dapat diterapkan seiring dengan meningkatnya jumlah vaksinasi di negara tersebut.
Peluncuran vaksin di Jepang dilakukan lebih lambat dibandingkan banyak negara lain, namun sekitar setengah populasinya kini telah menerima vaksinasi lengkap.
Infeksi virus corona harian baru di Tokyo mencapai 1.834 pada hari Rabu. Negara ini telah melaporkan total sekitar 1,6 juta kasus dan 16.436 kematian, meskipun angka kematian telah menurun pada wabah terbaru ini. – Rappler.com