Perdana Menteri Malaysia Anwar memenangkan mosi tidak percaya di parlemen
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mosi percaya disahkan melalui pemungutan suara sederhana – dengan anggota parlemen menyuarakan dukungan mereka – setelah pihak oposisi menentangnya karena Anwar Ibrahim telah resmi dilantik sebagai Perdana Menteri oleh raja.
KUALA LUMPUR, Malaysia – Mosi percaya Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim disahkan di parlemen pada hari Senin, 19 Desember, mendapatkan dukungan penting bagi jabatan perdana menteri setelah pemilu bulan lalu yang mengembalikan parlemen ke kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Anwar memanggil parlemen untuk membuktikan mayoritasnya, setelah saingannya dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin mempertanyakan dukungannya.
Mosi percaya tersebut disahkan melalui pemungutan suara sederhana – dengan anggota parlemen menyuarakan dukungan mereka – setelah pihak oposisi menentangnya karena Anwar telah secara resmi dilantik sebagai Perdana Menteri oleh raja.
“Ya sudah… Kita punya mayoritas yang cukup dan jumlahnya dua pertiga,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil.
“Pemerintahan persatuan di Malaysia berdiri kokoh dengan dukungan yang kuat, dan kami akan fokus pada kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Blok oposisi terus mempertanyakan jumlah anggota parlemen dari 222 kursi yang mendukung Anwar dan mengatakan mereka siap untuk mengambil alih pemerintahan “ketika saatnya tiba”.
“Bisa kapan saja; besok, minggu depan atau pemilu depan,” kata pemimpin oposisi Hamzah Zainuddin.
Anwar (75), yang juga menjabat Menteri Keuangan, pekan lalu mengambil langkah untuk memperkuat dukungannya dengan menandatangani perjanjian kerja sama dengan partai politik yang lebih kecil.
Para pihak sepakat untuk menjamin stabilitas politik setelah bertahun-tahun mengalami kekacauan, menstimulasi perekonomian, mendorong pemerintahan yang baik dan menjunjung hak-hak mayoritas masyarakat Melayu di negara tersebut dan Islam sebagai agama resminya.
Anwar – yang menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai tokoh oposisi – sebelumnya ditolak menjadi perdana menteri meski berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya.
Di sela-sela itu, ia menghabiskan hampir satu dekade di penjara karena sodomi dan korupsi, yang menurutnya merupakan tuduhan bermotif politik.
Dalam jajak pendapat bulan lalu, blok Anwar tidak memperoleh mayoritas sederhana. Namun ia ditunjuk oleh raja Malaysia dan kemudian membentuk pemerintahan koalisi dengan bantuan tersebut
dari blok politik lain.
Pemerintahan barunya mencakup koalisi berkuasa sebelumnya, Barisan Nasional, yang ia coba gulingkan sepanjang karir politiknya. – Rappler.com