• September 22, 2024
WHO mendukung campuran obat Regeneron COVID-19 ketika badan PBB menyerukan akses yang setara

WHO mendukung campuran obat Regeneron COVID-19 ketika badan PBB menyerukan akses yang setara

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan Regeneron untuk menurunkan harga dan menyebarkan pengobatannya ke seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Panel Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat 24 September merekomendasikan penggunaan antibodi COVID-19 Regeneron dan Roche untuk pasien yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit dan mereka yang sakit parah tanpa antibodi alami.

Pengobatan tersebut mendapat izin penggunaan darurat AS setelah mendapat perhatian tahun lalu ketika digunakan untuk mengobati penyakit COVID-19 yang diderita mantan Presiden Donald Trump. Eropa sedang meninjau terapi tersebut, sementara Inggris menyetujuinya bulan lalu.

Meskipun mengakui biaya yang terkait dengan pengobatan tersebut, panel WHO mengatakan bahwa mengingat manfaat terapi yang terdokumentasi, “rekomendasi tersebut harus memberikan stimulus untuk memanfaatkan semua mekanisme yang mungkin guna meningkatkan akses global terhadap intervensi dan peningkatan pengujian terkait.”

Dalam pernyataan terpisah, WHO meminta Regeneron untuk menurunkan harga dan menyebarkan pengobatan ke seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Badan tersebut juga mendorong perusahaan untuk mentransfer teknologi untuk membantu membuat biosimilar.

Perawatan tersebut, yang disebut Ronapreve, atau REGEN-COV di Amerika Serikat, memberikan keuntungan besar bagi Regeneron, yang mencatat penjualan di AS sebesar $2,59 miliar pada kuartal kedua.

Regeneron akan memasok 1,4 juta dosis tambahan REGEN-COV kepada pemerintah AS pada tanggal 31 Januari dengan biaya $2,100 per dosis.

Badan amal medis Perancis Medecins Sans Frontieres (MSF) menentang komentar badan PBB tersebut, dan menuntut agar akses yang terjangkau dan berkelanjutan terhadap obat-obatan penyelamat jiwa dipastikan selama pandemi ini.

Pedoman WHO, yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), didasarkan pada data dari penelitian besar di Inggris dan tiga uji coba lainnya yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Pada bulan Juni, uji coba RECOVERY di Inggris menemukan bahwa terapi tersebut mengurangi kematian pada pasien yang dirawat di rumah sakit yang sistem kekebalannya gagal memberikan respons.

Pengobatannya, yang merupakan kombinasi casirivimab dan imdevimab, didasarkan pada kelas obat yang disebut antibodi monoklonal yang meniru antibodi alami yang diproduksi oleh tubuh manusia untuk melawan infeksi. – Rappler.com

agen sbobet