• September 21, 2024

Sebuah pelarian Zen dari kehidupan kota yang sibuk

Ayo Ayo Cafe di Cebu adalah sebuah kafe, sauna, dan hostel dalam satu kesatuan

Terletak di jantung salah satu kota metropolitan tersibuk di negara ini adalah sudut lucu yang terletak di Barangay Guadalupe, Cebu.

Sebuah kafe, hostel, dan sauna sekaligus, Ayo Ayo adalah tempat pelarian zen dari hiruk pikuk kota di luar pintunya. Salah satu pemiliknya, Tomohiko Terada, menjelaskan bahwa nama bisnisnya diambil dari kata Cebuano “Ayo Ayo”.

RUANG SANTAI.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

Di pulau itu, kata tersebut digunakan untuk mendoakan yang terbaik bagi orang lain, keberhasilan usahanya, dan bahkan waktu yang menyenangkan.

“Saya sangat menyukai suara Ayo Ayo. Artinya. Banyak sekali makna yang saya miliki dengan penduduk setempat. Misalnya saja saat Anda memanggil orang dengan ‘ayo’. Ini mulai menghubungkan orang-orang… Anda tidak hanya memikirkan diri sendiri ketika Anda mengatakan Ayo Ayo. Itu juga, ‘hati-hati, sampai ketemu lagi. Saya harap Anda baik-baik saja.’ Saya sangat ingin mengikuti konsep itu di kafe saya,” jelas Terada.

TOMOHIKO TERADA.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

Terada mengatakan dia sedang mencari kafe yang bagus ketika pertama kali tiba di Cebu sebagai mahasiswa asing bahasa Inggris dan pekerja IT. Selama mencari kedai kopi yang tepat, dia memperhatikan bahwa sebagian besar kedai kopi terlalu dikomersialkan, dan akibatnya pelanggan harus berusaha untuk tampil rapi.

RUANGAN PRIBADI.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

“Kalau di kafe banyak sekali orang, kamu harus benar-benar mempersiapkan diri untuk pergi ke kafe. Bahkan untuk pergi ke kafe saja… kamu harus berpenampilan menarik, jadilah seorang wanita. Tapi saya sangat suka gaya yang lebih santai. Tidak perlu lagi mempersiapkan diri. Bersikaplah natural saja,” ujarnya.

Tempat untuk bersantai

Terada mengatakan dia ingin menciptakan ruang di mana orang bisa masuk sebagai diri mereka sendiri, bertemu orang baru selama mereka tinggal, dan pulang dengan pikiran yang lebih santai dibandingkan saat pertama kali mereka datang.

BATANG.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

“Kami benar-benar ingin membuka pintu bagi Cebuanos untuk lebih terhubung dan menciptakan komunitas yang lebih terbuka terhadap apa pun. Kami hanya ingin ini menjadi tempat bagi siapa saja yang ingin bersantai, siapa saja yang ingin bekerja, siapa saja yang hanya ingin punya waktu,” kata salah satu pemilik Alieth Bontuyan.

GYOZA.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

Kafe Ayo Ayo merupakan ruang terbuka yang dilengkapi dengan furnitur nyaman, dikelilingi oleh berbagai tanaman. Selain kopi, kafe ini juga menawarkan makanan rumahan Jepang yang tak lekang oleh waktu. Di antara menu favoritnya adalah nasi omu, salad ayam teriyaki, udon bolognese, dan gyoza.

MANUSIA BERAS.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

Sesuai dengan visi Terada dan Bontuyan, kafe ini dirancang lebih seperti ruang komunal dibandingkan kafe biasanya. Di sebelah kafe ada tempat tinggal dua kamar. Satu kamar merupakan suite pribadi yang dapat menampung hingga dua orang. Yang lainnya adalah asrama dengan 15 tempat tidur. Namun karena protokol keselamatan, manajemen membatasi kapasitas pemesanan menjadi 6 orang.

“Sebagai orang asing, sebagai turis, saya hanya butuh tempat tidur untuk belajar. Kedua, saya juga butuh makanan dan kopi yang enak. Begitulah awalnya,” kenangnya.

RUANG SERBAGUNA.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

Lantai bawah juga berfungsi sebagai ruang serbaguna bagi mereka yang datang semata-mata untuk mencari tempat yang tenang untuk fokus bekerja. Didekorasi dengan penuh cita rasa untuk menjaga kenyamanan udara sekaligus menjadi lingkungan yang optimal untuk melakukan pengiriman.

Sementara itu, sauna adalah sentuhan akhir untuk ruangan yang dirancang sebagai tempat peristirahatan yang damai dari tenggat waktu dan kemacetan di luar. Fasilitas sauna terdiri dari loker khusus gender, ruang uap, dan kolam baptisan.

Jadilah Datang Ayo

Merupakan fenomena umum bahwa pengunjung yang mampir ke kafe hanya mengharapkan pekerjaan selesai, dan berjam-jam kemudian mereka tenggelam dalam percakapan atau bersantai di sauna.

SAUNA.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

“Orang-orang untuk pertama kalinya tidak tahu. Apalagi orang yang baru pertama kali, teman kita pasti bilang, ‘membingungkan sekali, kamu punya banyak.’ Tapi ketika mereka datang ke sini, mereka tidak bisa berkata begitu lagi karena mereka hanya menikmatinya. Kebanyakan dari mereka (yang) berencana tinggal selama lima belas menit, akhirnya tinggal selama tiga jam,” kata Bontuyan.

KOLAM RENANG.

Foto milik Ayo Ayo Cafe

Ketika ditanya mengenai target audiens untuk usaha unik tersebut, Bontuyan mengatakan bahwa Ayo Ayo terbuka untuk semua orang dari semua lapisan masyarakat. Artinya, setiap orang yang bisa berpegang teguh pada 3 mantranya: Jadilah Ayo Ayo, lebih banyak Ayo Ayo. Jangan membawa hal-hal negatif. Kaizen, kata dalam bahasa Jepang yang berarti meningkat setiap hari.

Pelajari lebih lanjut tentang Ayo Ayo di halaman Facebook dan Instagram resmi mereka. – Rappler.com

uni togel