• November 27, 2024
Putin mengatakan kepada Scholz dari Jerman bahwa garis barat terhadap Ukraina bersifat ‘destruktif’

Putin mengatakan kepada Scholz dari Jerman bahwa garis barat terhadap Ukraina bersifat ‘destruktif’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Rusia mengkritik Jerman dan ‘negara-negara Barat’ karena diduga mempersenjatai rezim Kiev dan melatih militer Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz melalui panggilan telepon pada hari Jumat, 2 Desember, bahwa sikap Jerman dan Barat terhadap Ukraina bersifat “destruktif” dan mendesak Berlin untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya, kata Kremlin.

Pembacaan seruan tersebut menyoroti keretakan antara Rusia dan negara-negara Barat mengenai Ukraina, meskipun Moskow dan Washington sama-sama mengatakan dalam 24 jam terakhir bahwa mereka pada prinsipnya terbuka untuk melakukan perundingan.

“Perhatian tertuju pada tindakan destruktif negara-negara Barat, termasuk Jerman, yang memberikan senjata kepada rezim Kyiv dan melatih tentara Ukraina,” kata Kremlin.

“Semua ini, serta dukungan politik dan finansial yang komprehensif untuk Ukraina, membuat Kiev sepenuhnya menolak gagasan negosiasi apa pun.”

Kyiv mengatakan pembicaraan damai hanya mungkin terjadi jika Rusia berhenti menyerang wilayah Ukraina dan menarik pasukannya dari tanah Ukraina.

Setelah Putin mengumumkan aneksasi wilayah Ukraina pada bulan September, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pembicaraan tidak akan mungkin terjadi selama Putin masih berkuasa, meskipun Ukraina belum menekankan kondisi tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Putin “meminta pihak Jerman untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya dalam konteks peristiwa di Ukraina”, tambah Kremlin.

Dikatakan Putin membela serangan rudal Rusia terhadap sasaran di Ukraina sebagai respons paksa terhadap serangan Ukraina terhadap infrastruktur Rusia, termasuk jembatan utama antara Rusia dan Krimea.

Dia juga mengatakan Rusia harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan atas apa yang mereka sebut sebagai serangan “teroris” terhadap jaringan pipa gas Nord Stream di bawah Laut Baltik.

Percakapan tersebut terjadi sehari setelah Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Gedung Putih, dan Biden mengatakan dia bersedia berbicara dengan Putin jika pemimpin Kremlin tersebut menunjukkan bahwa dia tertarik untuk mengakhiri perang.

Kremlin pada Jumat pagi mengatakan pihaknya menginginkan solusi diplomatik dan Putin selalu terbuka untuk melakukan perundingan, namun hal ini menjadi rumit karena penolakan Washington untuk mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina. – Rappler.com

Togel Singapore Hari Ini