• November 28, 2024

Comelec akan mempelajari usulan untuk menyiarkan langsung penghitungan suara di daerah pada tahun 2022

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Senator Imee Marcos mengatakan usulan tersebut merupakan bagian dari upaya membuat pemilu lebih transparan

Komisi Pemilihan Umum menyatakan akan menyelidiki usulan seorang senator untuk menyiarkan langsung penghitungan dan pengumpulan suara di TPS pada pemilu 2022.

Senator Imee Marcos mengemukakan usulan tersebut dalam sidang Komite Reformasi Pemilu Senat pada Kamis, 3 Juni.

Bisakah Anda melakukan live streaming, misalnya penonton tersebut boleh membawa ponselnya dan mereka akan melakukan live streaming karena tentunya sebagai orang Filipina, nomor Anda seperti pesta,” Marcos bertanya kepada Wakil Direktur Eksekutif Comelec Teodoro Elnas Jr.

(Dapatkah lembaga survei melakukan siaran langsung sendiri? Bolehkah mereka membawa ponsel dan melakukan siaran langsung? Seperti yang kita ketahui, penghitungan suara di Filipina adalah sebuah peristiwa.)

Menanggapi hal tersebut, Elnas mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi.

“Ya, itu juga yang kami cari, bahwa kami akan mengizinkan siaran langsung tetapi kami tidak akan mengizinkannya selama pemungutan suara (bahwa kami mengizinkan siaran langsung, tetapi tidak pada saat pemungutan suara),” kata Elnas.

“(Ini) agar hampir semua orang mempunyai akses terhadap apa yang terjadi di wilayah tersebut, meskipun mereka tidak secara fisik berada di sana,” tambahnya dalam bahasa campuran Inggris dan Filipina.


Ini bukan pertama kalinya Marcos mengusulkan agar lembaga survei dapat melakukan penghitungan dan pengumpulan suara secara langsung.

Ia juga menyampaikan usulan tersebut ketika majelis tinggi menyetujui usulan UU Pemilu Hibrida pada tanggal 27 Mei, dengan mengatakan bahwa siaran langsung penghitungan suara dapat membuat pemilu menjadi lebih transparan.

“(Dalam usulan ini) akan ada siaran langsung di TPS, dan itu bisa ditayangkan oleh Comelec dan digunakan sebagai bukti oleh partai-partai terakreditasi dan lembaga swadaya masyarakat,” ujarnya.

Masih harus dilihat seberapa layak usulan ini, karena banyak daerah terpencil di Filipina masih kesulitan dengan konektivitas internet yang buruk.

Marcos, yang merupakan pendukung jajak pendapat hibrida, melakukan hal yang sama sering dikritik sistem pemilu otomatis di Filipina, serta Smartmatic, penyedia teknologi di baliknya.

Dia adalah saudara perempuan Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., yang bersikeras bahwa kecurangan pemilu menyebabkan kekalahannya dalam pemilihan wakil presiden tahun 2016. Protes pemilu empat tahunnya akhirnya ditolak Mahkamah Agung pada Februari 2021. – Rappler.com

Keluaran HK Hari Ini