• September 25, 2024

Kota Cavite mengambil kembali bantuan beras dari keluarga 4P beberapa jam setelah distribusi

Penerima bantuan di sebuah proyek perumahan di Naic mengatakan distribusinya dipimpin oleh walikota dan diliput oleh stasiun TV

MANILA, Filipina – Ratusan keluarga di lokasi pemukiman kembali di Naic, Cavite kesal ketika pegawai pemerintah setempat mengambil kembali karung beras yang diberikan kepada mereka sebagai bantuan beberapa jam setelah didistribusikan pada Kamis, 30 April.

Tiga warga kompleks Ericka Louise Ville di Barangay Malainen Bago berbicara kepada Rappler tentang insiden tersebut. Mereka memberikan sebuah video yang menurut mereka menunjukkan pegawai pemerintah daerah sedang memuat kembali karung beras seberat 25 kilogram itu ke dalam truk yang mereka tumpangi. Videonya ada di bagian atas halaman ini.

Khawatir akan mendapat reaksi keras dari otoritas setempat karena berbicara kepada media, ketiga warga tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya untuk laporan ini.

Sekitar 300 keluarga yang tidak mendapatkan karung beras adalah penerima manfaat Program Pantawid Pamilyang Pilipino (4Ps) yang merupakan program pemerintah pusat, sebuah program beasiswa untuk keluarga miskin.

Junio ​​​​Dualan, Walikota Naic, sebelumnya mengumumkan kunjungan resminya halaman Facebook bahwa penerima manfaat 4P tidak berhak atas bantuan beras tersebut, sehingga keluarga 4P di kompleks tersebut senang ketika Walikota kemudian mengatakan bahwa mereka juga akan menerima sekarung beras pada hari itu.

Di kompleks yang sama, sekitar 600 keluarga lain yang bukan penerima manfaat 4P tetap mendapat jatah bantuan beras.

Keluarga-keluarga di Ericka Louise Ville adalah pemukim informal yang direlokasi dari Tondo, Manila pada Mei 2019.

Kejutan yang menyenangkan

Sekitar pukul 14.00 pada hari Kamis, pegawai pemerintah daerah yang dipimpin oleh Walikota Dualan tiba di Ericka Louise Ville untuk mengawasi distribusi karung beras, yang masing-masing berisi 25 kilogram makanan pokok.

Kru berita dari ABS-CBN juga datang dan mencakup penyaluran bantuan.

Seorang perwakilan dari sekitar 900 keluarga di 39 blok kompleks tersebut mengantri di bawah sinar matahari untuk menerima karung beras mereka. Pendistribusiannya dilakukan berdasarkan abjad.

Menurut seorang ibu warga yang suaminya seorang kuli bangunan, Wali Kota meninggalkan kompleks tersebut saat proses pendistribusian sudah sampai pada nama keluarga yang diawali huruf C.

Pendistribusiannya akan memakan waktu hingga malam itu untuk selesai. Tak lama kemudian tim berita ABS-CBN pun berangkat.

Mengingat

Sore harinya, beberapa jam setelah Dualan dan kru TV pergi, pegawai pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas distribusi tiba-tiba teringat akan karung beras yang diberikan kepada keluarga 4P.

Para pekerja ini rupanya memberi tahu warga bahwa Wali Kotalah yang memerintahkan pengambilan kembali beras yang diberikan kepada keluarga 4P.

Ketika beberapa keluarga 4P berusaha mempertahankan karung berasnya, para pekerja mengancam akan menghapus nama mereka dari daftar 4P. Pilihannya adalah mereka tetap mempertahankan beras atau menjadi anggota program.

Seorang wanita yang suaminya baru saja kehilangan pekerjaan mengatakan kepada Rappler bahwa dia tahu bahwa penerima manfaat tidak bisa dihapus begitu saja dari daftar Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan. Namun, karena khawatir akan dicoret dari daftar kesejahteraan sosial, warga menyeret karung berasnya kembali ke tempat distribusi.

Saat senja, para pengangkut memuat karung-karung beras yang dikembalikan ke truk yang sama dengan yang mereka datangi pada hari sebelumnya.

‘Rasa Sakit di Dalam’

“Rasa sakit di dalam itu. Di tengah panasnya cuaca, apakah menurut Anda mereka akan membawakan sekarung beras itu kepada Anda dan kemudian mengembalikannya?” kata wanita itu. (Rasanya menyakitkan. Saat itu adalah saat terpanas hari itu. Mereka menyuruhmu membawa sekantung beras hanya untuk diambil kembali?)

Kantong-kantong beras tersebut akan dapat memberi makan keluarga mereka selama berminggu-minggu, dan beberapa orang yang tinggal beberapa blok dari lokasi distribusi akan mengeluarkan beberapa koin terakhir mereka untuk membeli sepeda roda tiga untuk membawa mereka pulang dengan membawa berkah seberat 25 kilogram.

Wanita yang suaminya seorang pengangguran ini mengatakan kepada Rappler bahwa dia mengenal sebuah keluarga yang telah memasak sebagian nasi yang mereka terima. Mereka masih harus mengembalikan tas yang sudah dibuka.

Jika itu sebuah kesalahan dan mereka memang tidak seharusnya menerima apa pun, maka yang pantas mereka terima adalah permintaan maaf, bukan ancaman untuk dicoret dari daftar 4P, tambahnya.

Seorang pemuda yang menyaksikan seluruh kejadian itu merasa sedih terhadap keluarga miskin tersebut. “Mereka tidak menduganya. Mereka tiba-tiba diberitahu, jadi mereka berharap. Nanti akan diambil kembali,” katanya pada Rappler. (Mereka tidak mengharapkan apa-apa. Tetapi kemudian mereka diberitahu (mereka akan menerima sesuatu) maka mereka mulai berharap. Kemudian diambil kembali.)

Rappler mengirimkan beberapa pesan kepada Walikota Dualan untuk menanyakan apakah dia mengetahui tentang kejadian tersebut, dan untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Dia belum menanggapi pertanyaan ini sampai postingan ini dibuat. – Rappler.com

Data SDY