PDB yang lebih rendah karena kebijakan Duterte? “Memang benar,” kata Malacañang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kebijakan lingkungan hidup yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi, seperti penutupan Boracay dan peraturan pertambangan yang lebih ketat, ‘dapat dibenarkan’, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque
MANILA, Filipina – Jika perekonomian harus menderita karena kebijakan perlindungan lingkungan hidup Presiden Rodrigo Duterte, biarkan saja, kata Malacañang setelah pemerintah mengumumkan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada Kamis, 9 Agustus.
“Jika PDB (produk domestik bruto) semakin turun karena keinginan presiden untuk menjaga lingkungan, biarlah. Kami berinvestasi untuk masa depan, bukan hanya saat ini,” kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam konferensi pers istana, Kamis.
“Dia memberi prioritas lebih tinggi pada perlindungan lingkungan dan dia tidak meminta maaf atas hal itu,” tambah Roque.
Juru bicara istana menyebut penutupan Boracay sebagai salah satu kebijakan yang “dibenarkan” meskipun hal itu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal kedua tahun ini.
“Penutupan Boracay adalah hal yang wajar. Saya pikir kita tidak harus mendekati Boracay hanya dari sudut pandang ekonomi dan finansial,” katanya.
Sekretaris Perencanaan Sosial-Ekonomi Ernesto Pernia mengatakan penutupan Boracay “sebagian memberikan pukulan terhadap perekonomian.” Pertumbuhan ekonomi juga terkena dampak negatif dari penutupan beberapa tambang dan pajak atas mineral.
Namun, Pernia mengatakan kebijakan tersebut memang demikian “hati-hati dan bijaksana” dan dibuat untuk itu mendorong pembangunan berkelanjutan dan berketahanan.
Masih ‘sangat tinggi’
Menyadari dampak negatif beberapa kebijakan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi, Roque mengatakan Malacañang “sedih” dengan kegagalan pemerintah memenuhi targetnya.
“Kami akan melakukan segalanya untuk menemui mereka,” katanya.
Namun, ia menegaskan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% masih “sangat tinggi”, meski di bawah ekspektasi pasar sebesar 6,6% hingga 7% dan target pemerintah sebesar 7% hingga 8%.
Mengenai dampak penutupan Boracay, Roque mengingatkan masyarakat bahwa destinasi pulau terkenal itu akan “dibuka kembali” pada bulan Oktober.
Namun, Duterte sebelumnya mengumumkan bahwa ia akan secara drastis membatasi pengoperasian perusahaan komersial di pulau tersebut, karena ia ingin mendistribusikan sebagian besar lahannya kepada petani dan masyarakat adat. – Rappler.com