• November 23, 2024
Netizen mengecam perintah penutupan NTC terhadap ABS-CBN

Netizen mengecam perintah penutupan NTC terhadap ABS-CBN

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Netizen menilai tindakan tersebut jelas merupakan serangan terhadap kebebasan pers

MANILA, Filipina – Hampir semua orang terkejut ketika Komisi Telekomunikasi Nasional (NTC) memerintahkan ABS-CBN menghentikan operasinya pada Selasa, 5 Mei.

Perintah tersebut dikeluarkan sehari setelah berakhirnya masa jabatan kongres raksasa media tersebut, dan hampir dua bulan setelah Komisaris NTC Gamaliel Cordoba mengatakan kepada panel DPR bahwa lembaganya kemungkinan akan memberikan izin sementara kepada ABS-CBN untuk bekerja.

Shutdown tidak hanya akan membuat 11.000 pekerja kehilangan pekerjaan di tengah pandemi virus corona, namun juga akan memberikan pukulan serius terhadap kebebasan pers dan akses masyarakat terhadap informasi saat ini. Perintah NPC tersebut dikeluarkan dua hari setelah perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia.

Netizen melalui Twitter menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap perintah NTC.

Pada Selasa sore, #NoToABSCBNShutdown dan ABS-CBN telah menjadi tren teratas di Twitter di Filipina, dengan masing-masing lebih dari 12.000 tweet dan sekitar 16.000 tweet.

Beberapa orang mengkritik langkah tersebut, dan menunjukkan bahwa perintah penutupan dilakukan ketika masyarakat sangat membutuhkan informasi terverifikasi dan outlet berita yang dapat diandalkan.

“Di saat penyampaian informasi adalah hal yang sangat penting, sangat tercela jika admin terus berusaha mempertahankan ABS-CBN,” kata netizen Gerard Bernardo.

Banyak yang mengecam NTC karena terburu-buru menutup jaringan media kontroversial tersebut, sementara pemerintah mengizinkan Operator Permainan Luar Negeri Filipina (POGO) untuk melanjutkan operasi mereka meskipun penutupan masih berlangsung.

Beberapa orang menunjukkan betapa ironisnya perintah tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Hari Kebebasan Pers Sedunia.

Netizen telah memperingatkan bahwa penutupan raksasa media seperti ABS-CBN berarti bahwa outlet berita yang lebih kecil dan kritikus terhadap pemerintah juga berisiko dibungkam.

“Jika mereka bisa melakukan ini pada ABS-CBN – jaringan media terbesar di negara ini, bagaimana kabar perusahaan media kecil? (apa yang akan terjadi pada perusahaan media kecil)? Ini jelas merupakan serangan terhadap kebebasan pers,” kata pengguna Twitter @iisgiie.

Mereka juga mendesak masyarakat untuk mendukung ABS-CBN, membela kebebasan pers dan mengingat kontribusi jaringan tersebut terhadap pelayanan publik dan penyampaian informasi.

Berikut penuturan netizen lainnya mengenai masalah ini:

– Rappler.com

Data Sidney