Ronaldo memiliki kesempatan terakhir untuk bersinar di pentas Piala Dunia di Qatar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ronaldo tidak dapat disangkal adalah salah satu yang terhebat sepanjang masa, tetapi perjuangannya baru-baru ini menimbulkan banyak pertanyaan.
Kapten Portugal, Pemain Terbaik Dunia sebanyak lima kali, Cristiano Ronaldo akan tiba di Qatar dengan misi membuktikan bahwa dia masih bisa membuat perbedaan.
Ronaldo tidak dapat disangkal adalah salah satu penyerang terhebat sepanjang masa, tetapi perjuangannya baru-baru ini bersama Manchester United dan Portugal telah menimbulkan banyak pertanyaan apakah karier cemerlangnya akan berakhir dengan pahit.
Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola internasional putra dengan 117 gol dalam 191 pertandingan resmi.
Antara gol pertamanya untuk Portugal melawan Yunani di Euro 2004 dan gol terbarunya, dua gol melawan Swiss pada Juni 2022, 18 tahun telah berlalu, menjadikannya panutan yang berumur panjang.
Dia mencetak 818 gol dalam karirnya dan memegang rekor gol Liga Champions terbanyak dalam sejarah kompetisi dengan 140 gol.
Namun, bagi seorang atlet teladan yang sudah terbiasa memecahkan rekor bermain di beberapa klub terbesar dunia seperti Real Madrid, Juventus, dan Manchester United, performa dan sikapnya saat ini menjadi sorotan.
Tendangannya melawan Swiss di Nations League adalah satu-satunya golnya dalam 10 pertandingan yang dimainkan Portugal dalam setahun terakhir.
Bersama United, dia hanya mencetak tiga gol musim ini dan masalahnya dengan manajer Erik ten Hag menjadi berita utama, dengan Ronaldo kesulitan untuk masuk ke starting line-up dan mengungkapkan ketidaksenangannya dengan kurangnya menit bermain.
Dia adalah pencetak gol terbanyak United musim lalu dengan 24 gol di semua kompetisi setelah bergabung dari Juve. Kontraknya akan berakhir pada Juni 2023, meski United punya opsi untuk memperpanjangnya satu tahun lagi.
Ronaldo akan tiba di Piala Dunia kelimanya sebagai kapten tim yang terdiri dari pemain-pemain luar biasa yang secara luas dianggap sebagai pemain terbaik dunia, namun bisa dibilang kinerjanya buruk di panggung terbesar.
Setelah mencapai semifinal Piala Dunia 2006, mereka tersingkir dua kali di babak 16 besar (2010 dan 2018) dan di babak penyisihan grup pada 2014.
Namun meski ada kesan bahwa perjalanan cemerlang Ronaldo akan segera berakhir, dia berpendapat berbeda.
“Masih ada sedikit lagi dari Cristiano yang tersisa. Saya bagian dari tim muda, saya ingin berada di Piala Dunia, tetapi juga di Euro berikutnya,” kata Ronaldo di sebuah acara di Portugal pada September lalu.
Mentalitas pantang menyerah yang bisa menjadi kunci baginya untuk membuat pernyataan bersama negaranya di Qatar melawan segala rintangan. – Rappler.com