Pemberontak di Papua, Indonesia, mengatakan gambar-gambar menunjukkan pilot Selandia Baru yang diculik dalam keadaan sehat
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pilotnya, Philip Mehrtens, yang menerbangkan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air, diculik oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada awal Februari setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.
JAKARTA, Indonesia – Kelompok separatis di wilayah Papua yang bergolak di Indonesia telah merilis gambar yang menunjukkan seorang pilot Selandia Baru yang disandera pekan lalu dalam keadaan sehat, namun mereka berjanji tidak akan dibebaskan sampai pihak berwenang mengakui kemerdekaan wilayah tersebut.
Pilotnya, Philip Mehrtens, yang menerbangkan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air, diculik pekan lalu oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian gambar tersebut, namun seorang teman Mehrtens, yang menolak disebutkan namanya karena sensitifnya isu tersebut, membenarkan bahwa itu adalah pilotnya.
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, membagikan foto dan video seorang pria yang mengenakan jaket jean, dikelilingi oleh sekitar selusin pejuang, beberapa di antaranya bersenjatakan senjata dan busur.
“Tentara Papua yang menangkap saya karena memperjuangkan kemerdekaan Papua, mereka meminta tentara Indonesia untuk pergi ke Indonesia dan jika tidak saya akan dipenjara seumur hidup,” kata Mehrtens pada salah satu bagian dalam video tersebut.
Salah satu pejuang mengibarkan bendera Bintang Kejora, simbol kemerdekaan Papua.
Dalam pernyataan yang menyertai gambar tersebut, Sambom mengatakan pilotnya dalam keadaan sehat dan dia menjadi korban perselisihan politik.
Menteri Keamanan Utama Indonesia, Mahfud MD, berjanji dalam sebuah video pada Senin malam untuk menjamin pembebasan Mehrtens dengan menggunakan “pendekatan persuasif karena prioritasnya adalah keselamatannya,” namun ia mengatakan bahwa ia tidak dapat mengesampingkan penggunaan “cara lain.” tanpa melakukan perluasan.
“Menyandera warga sipil, dengan alasan apa pun, tidak dapat diterima,” katanya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan mereka mengetahui foto dan video yang beredar, namun menolak berkomentar lebih lanjut.
Provinsi-provinsi paling timur di Indonesia ini telah dilanda perjuangan kemerdekaan tingkat rendah sejak wilayah yang kaya sumber daya tersebut secara kontroversial berada di bawah kendali Indonesia dalam pemungutan suara yang diawasi oleh PBB pada tahun 1969.
Konflik ini telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2018, dengan para pejuang pro-kemerdekaan melancarkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering terjadi. – Rappler.com