• November 28, 2024

Desa di Indonesia mengubah sampah yang tidak diinginkan menjadi robot penolong COVID-19

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kepala robot terbuat dari penanak nasi, dan dikendalikan dari jarak jauh dengan daya tahan baterai 12 jam

Robot buatan sendiri yang dirancang untuk bersenang-senang oleh penduduk desa dan ilmuwan di Indonesia telah menemukan kegunaan baru selama pandemi ini – membawakan makanan, dan semoga senyuman, kepada warga yang melakukan isolasi mandiri yang tertular COVID-19.

Kumpulan barang-barang rumah tangga yang beragam seperti panci, wajan, dan monitor televisi tua, kini disebut “Robot Delta” yang mengacu pada varian virus corona yang sangat menular yang telah melanda Indonesia.

“Dengan adanya varian Delta baru ini dan meningkatnya jumlah kasus COVID-19, saya memutuskan untuk mengubah robot tersebut menjadi robot yang digunakan untuk pelayanan publik, seperti penyemprotan disinfektan, pengantaran makanan, dan memenuhi kebutuhan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri.” Aseyanto (53), salah satu tokoh masyarakat yang memimpin proyek tersebut, mengatakan.

Kepala robot ini terbuat dari rice cooker dan dikendalikan dengan remote control dengan daya tahan baterai 12 jam. Ini adalah salah satu dari beberapa robot buatan Desa Tembok Gede yang terkenal karena kreativitas penggunaan teknologinya.

Setelah menyusuri jalan menuju rumah seorang warga yang menyendiri, pembicara mengirimkan pesan “Assalamu’alaikum” (Damai menyertaimu), diikuti dengan, “Pengiriman telah tiba. Semoga segera sembuh.”

Desa ini terletak di Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, tempat gelombang kedua infeksi virus corona melanda bulan lalu.

Indonesia telah menjadi episentrum wabah COVID-19 di Asia, mencatat lebih dari 3,68 juta infeksi dan lebih dari 108.000 kematian akibat virus ini di antara populasi berjumlah lebih dari 270 juta jiwa yang tersebar di seluruh nusantara.

“Robot Delta ini sangat sederhana…. Saat kami membuatnya, kami hanya menggunakan bahan-bahan bekas yang ada di lingkungan kami,” kata Aseyanto sambil menyebutkan salah satu bahannya.

Robot ini jauh berbeda dengan robot yang digunakan di bidang perhotelan dan perawatan di Jepang dan negara lain, yang beberapa di antaranya telah diadaptasi untuk membantu mengatasi pandemi ini.

“Untuk alasnya kami menggunakan sasis mobil mainan bekas,” kata anggota tim lainnya, dosen teknik Benazir Imam Arif Muttaqin. – Rappler.com

Pengeluaran Sidney