• October 19, 2024
Pemuda Duterte menginginkan hukuman mati untuk kejahatan keji

Pemuda Duterte menginginkan hukuman mati untuk kejahatan keji

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Duterte Youth, salah satu kelompok yang terdaftar dalam pemilu tahun 2019, mengklaim hukuman mati akan mencegah kejahatan, meskipun tidak ada bukti kuat yang mendukung hal ini.

MANILA, Filipina – Kelompok Pemuda Duterte yang terdaftar dalam partai akan mendorong penerapan kembali hukuman mati untuk kejahatan keji jika mereka memenangkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat pada pemilu paruh waktu tahun 2019.

Billy Villareal, presiden Duterte Youth, mengatakan pada Selasa, 7 Mei, bahwa kelompok tersebut “bertekad” untuk mensponsori rancangan undang-undang di DPR yang berupaya menghidupkan kembali hukuman mati, hukuman yang didukung oleh Presiden Rodrigo Duterte.

“Kami akan mensponsori rancangan undang-undang yang memberlakukan kembali hukuman mati di negara kami, khususnya bagi pemerkosa, kejahatan keji, dan teroris. Kejahatan-kejahatan ini bukanlah suatu kecelakaan, melainkan kejahatan yang secara langsung dan sengaja menyerang perempuan, rakyat, dan negara kita,” kata Villareal.

Ia mencontohkan pembunuhan mengerikan terhadap remaja Cebu Christine Silawan pada Maret lalu.

Villareal juga mengklaim “begitu banyak” penjahat yang melakukan tindakan keji karena Filipina tidak menerapkan hukuman mati.

Namun berbagai penelitian dan pengalaman negara lain berulang kali menunjukkan bahwa tidak ada bukti kuat bahwa hukuman mati dapat menghalangi kejahatan.

Selain itu, data dari Filipina menunjukkan bahwa hukuman mati rawan kesalahan dan sebagian besar bersifat anti-miskin.

Advokasi yang ‘meragukan’

Pengawas pemilu Kontra Daya sebelumnya mempertanyakan advokasi Pemuda Duterte, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut tampaknya tidak benar-benar mewakili keprihatinan generasi muda Filipina. (BACA: Pengawas Jajak Pendapat Minta Comelec Selidiki Kampanye Daftar Partai Pemuda Duterte)

Ketua kelompok tersebut, Ronald Cardema, dan ketua Komisi Pemuda Nasional, mendapat masalah sebelumnya setelah ia menyarankan agar “semua cendekiawan anti-pemerintah yang memberontak” harus dicabut beasiswa pemerintahnya.

Cardema juga meminta para pengurus Kabataan Sangguniang secara nasional untuk “melawan” kelompok pemuda sayap kiri.

Duterte Youth mengeluarkan pernyataannya pada hari Selasa ketika survei Pulse Asia pada bulan April mengindikasikan bahwa mereka akan memenangkan kursi DPR. Survei menunjukkan kelompok tersebut memperoleh 1% preferensi pemilih, yang berarti mereka mendapat satu kursi pada alokasi kursi putaran kedua. – Rappler.com