Universitas Xavier menindak pemberian label merah pada program masuk fakultasnya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rektor Universitas Pdt. Roberto C. Yap, SJ, mengecam insiden penandaan merah tersebut sebagai upaya yang dirancang untuk mengintimidasi anggota fakultas dan melemahkan program-programnya.
MANILA, Filipina – Universitas Xavier-Ateneo de Cagayan (XU) mengutuk propaganda hitam yang menghubungkan sejumlah fakultas dan program pencelupannya dengan pemberontak komunis dan teroris.
Di sebuah penyataan dirilis pada hari Jumat 1 Maret, rektor universitas Fr. Roberto C. Yap, SJ, menyebut insiden penandaan merah tersebut sebagai upaya terencana untuk mengintimidasi anggota fakultas dan merusak programnya.
“Kami mengecam keras pemberian label merah yang jahat, memfitnah, dan tidak berdasar terhadap beberapa tokoh XU dan salah satu program imersi kami yang sudah mapan,” katanya.
Dua kotak berisi propaganda hitam yang dicetak pada seikat kertas panjang dilaporkan ditemukan saat acara pembukaan pameran foto oleh mahasiswa Komunikasi Pembangunan XU di sebuah mal di Kota Cagayan de Oro pada tanggal 20 Februari.
Keamanan mal setempat menyita kotak-kotak itu untuk melarang distribusinya.
“Propaganda ini sama sekali tidak memiliki kebenaran dan substansi. Kita harus kritis dan cerdas dalam mengonsumsi berita dan informasi, terutama yang disebarkan dan didistribusikan melalui cara dan saluran yang tidak dapat diandalkan,” tambah Yap.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa program-program XU sejalan dengan “etos mereka dalam membentuk pemimpin yang berperan penting dalam mendorong dialog antaragama dan antarbudaya, pembangunan bangsa dan pembangunan berkelanjutan.”
“Kami ingin meyakinkan komunitas Xavier Ateneo… bahwa kami terus memperhatikan keselamatan dan keamanan kami setiap saat… Tidak ada bukti bahwa universitas, program, dan kegiatan kami saat ini tidak terkena ancaman serius,” kata Yap.
Baru-baru ini ada kejadian serupa kasus pelabelan merah di Kota Cagayan de Oro. Selebaran anonim yang mencantumkan berbagai kelompok dan individu sebagai anggota Partai Komunis Filipina dibagikan kepada jurnalis pada tanggal 22 Februari.
Melihat kejadian yang terjadi baru-baru ini, Yap mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada dan berpikir kritis terhadap keadaan bangsa.
“Ini memanggil kita untuk bersatu sebagai Xavier Ateneo untuk menggunakan kebebasan akademis kita dalam mencari kebenaran dan menyuarakan kebenaran untuk membangun masyarakat demokratis yang lebih sehat dan efektif,” katanya. – Rappler.com