• November 23, 2024

Para ilmuwan menemukan megaraptor, fosil dinosaurus berbulu di Patagonia, Chili

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Fosil megaraptor, dinosaurus karnivora yang menghuni sebagian Amerika Selatan selama periode Kapur sekitar 70 juta tahun lalu, ditemukan dalam ukuran panjang hingga 10 meter.

Para ilmuwan di wilayah Patagonia, Chile, sedang menggali fosil dinosaurus paling selatan yang tercatat di luar Antartika, termasuk sisa-sisa megaraptor yang mungkin mendominasi rantai makanan di wilayah tersebut sebelum kepunahan massal mereka.

Fosil megaraptor, dinosaurus karnivora yang menghuni wilayah Amerika Selatan selama periode Kapur sekitar 70 juta tahun lalu, telah ditemukan dalam ukuran hingga panjang 10 meter, menurut laporan tersebut. Jurnal Ilmu Bumi Amerika Selatan.

“Kami melewatkan satu bagian,” kata Marcelo Leppe, direktur Chilean Antarctic Institute (INACH), kepada Reuters. “Kami tahu bahwa di mana terdapat mamalia besar, di sana juga terdapat karnivora besar, namun kami belum menemukannya.”

Sisa-sisa tersebut, yang ditemukan dari Lembah Rio de las Chinas di Cekungan Magallanes di selatan Chile antara tahun 2016 dan 2020, juga mencakup beberapa sisa-sisa unenlagia, dinosaurus mirip velociraptor yang mungkin hidup di dalam bulu.

PENEMUAN. Seorang pria bekerja di area tempat para ilmuwan menemukan fosil megaraptor di Bukit ‘Guido’ di wilayah Patagonia Chili, dekat Taman Torres del Paine, di Wilayah Magallanes dan Antartika, Chili, dalam foto selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh Instituto Chileno Antartico pada 16 Januari , 2023. Foto selebaran oleh Instituto Chileno Antartico melalui Reuters

Menurut Jared Amudeo, peneliti dari Universitas Chile, spesimen tersebut memiliki karakteristik tertentu yang tidak ditemukan di Argentina atau Brasil.

“Bisa jadi itu spesies baru, yang sangat mungkin terjadi, atau milik keluarga dinosaurus lain yang berkerabat dekat,” katanya, seraya menambahkan bahwa diperlukan bukti yang lebih konklusif.

Studi tersebut juga memberikan lebih banyak pencerahan mengenai kondisi dampak meteorit di Semenanjung Yucatan, Meksiko, yang mungkin menyebabkan kepunahan dinosaurus sekitar 65 juta tahun lalu.

Leppe dari INACH menunjuk pada penurunan tajam suhu di Patagonia saat ini dan gelombang dingin yang hebat yang berlangsung hingga beberapa ribu tahun, berbeda dengan iklim sangat hangat yang terjadi pada sebagian besar periode Kapur.

“Variasi besar yang kita lihat, keanekaragaman hayati, juga merespons rangsangan lingkungan yang sangat kuat,” kata Leppe.

“Dunia ini sudah pernah mengalami krisis sebelumnya (meteorit) dan itu terbukti di bebatuan lembah Rio de las Chinas,” ujarnya. – Rappler.com

judi bola