Marco Poli tentang pelecehan seksual: Bicaralah, katakan tidak
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
‘Jangan menunggu sampai kompetisi selesai’
MANILA, Filipina – Mister Supranational Philippines 2018 Marco Poli mendorong kandidat dari kontes pria dan wanita untuk bersuara tentang pelecehan seksual – bahkan sebelum kontes yang mereka ikuti berakhir.
Dalam wawancara dengan Rappler saat siarannya pada Kamis, 22 November, Marco berkata: “Jika seseorang tidak akan melecehkan Anda, yang harus Anda lakukan hanyalah mengatakan tidak dengan cara yang baik. Jika orang tersebut masih mengganggu Anda, inilah saat yang tepat untuk berbicara sesegera mungkin… Jangan menunggu sampai setelah kompetisi. Jika itu terjadi di tengah-tengah kompetisi langsung beritahu saja.”
(Jangan menunggu sampai kontes berakhir. Dengan kata lain, jika hal itu terjadi di tengah-tengah pertunjukan, segera beri tahu seseorang.)
Adegan kontes baru-baru ini diguncang oleh skandal setelah para kandidat Miss Earth menuduh sponsor melakukan pelecehan seksual selama kegiatan pratinjau. (BACA: Kandidat Miss Earth 2018 menuduh sponsor melakukan pelecehan seksual)
Sponsornya, yang kemudian diidentifikasi sebagai Amado Cruz, membantah tuduhan terhadap dirinya.
Miss International 2013 Bea Rose Santiago juga mengungkapkan ceritanya dan mengatakan bahwa pelecehan seksual ada dimana-mana. Dia ingat ketika dia masih kecil, dia dianiaya oleh seorang pendeta.
Marco mengatakan bahwa penyelenggara harus berbicara dengan para kandidat bahkan sebelum kompetisi dan sebagai imbalannya para kandidat sendiri yang membicarakan apa pun yang membuat mereka tidak nyaman.
Persiapan
Marco mengatakan, untuk persiapannya, ia melanjutkan aktivitas fisik dan pola makan yang ia jalani selama kontes Mr World Filipina. Ia juga menghidupkan kembali budaya dan bahasa Polandia.
Ditanya apa yang ia nantikan saat mendarat di Polandia, pesepakbola Filipina-Italia itu berkata, “Tentu saja saya mengincar gelar pertama karena saya ingin menjadi Mister Supranational pertama di Filipina dan Asia. Ini akan menjadi hal yang sangat besar bagi saya. Tapi tentu saja pada akhirnya Anda hanya perlu hadir dan semuanya akan menyusul.”
Gabriel Correa dari Venezuela kini memegang gelaran tersebut.
Marco juga mengatakan ingin fokus mengajarkan olahraga kepada anak-anak.
“Saya ingin mengajar anak-anak dan memiliki klinik olahraga di mana saya bisa mengajari anak-anak cara berolahraga. Bukan hanya untuk tetap sehat, tetapi juga sebagai cara untuk mendorong anak agar proaktif dan menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab. Sekaligus karena itu membuat mereka sibuk,” katanya.
Marco berangkat ke Polandia pada hari Sabtu 24 November. Kompetisi Mister Supranational dijadwalkan pada 8 Desember. — Rappler.com