• November 25, 2024
Duterte memerintahkan batasan harga untuk tes COVID-19

Duterte memerintahkan batasan harga untuk tes COVID-19

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Rumah sakit, laboratorium, dan fasilitas kesehatan lainnya yang tidak mengikuti kisaran harga tersebut akan kehilangan akreditasi sebagai pusat tes COVID-19

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan pembatasan harga tes dan alat tes COVID-19 untuk mencegah biaya selangit yang diperlukan untuk layanan penting dalam memerangi pandemi virus corona.

Perintah Eksekutif No. 118, yang ditandatangani pada Rabu, 4 November, mengatakan pemerintah akan merumuskan kisaran harga yang “adil” dan “adil” untuk layanan pengujian dan alat tes yang “sensitif terhadap semua pemangku kepentingan.”

Duterte mengarahkan Departemen Perdagangan dan Industri serta Departemen Kesehatan untuk menentukan kisaran harga dan mengeluarkan pedoman untuk penerapannya.

Mengapa itu penting?

Keputusan kepala eksekutif tersebut muncul ketika keluhan mengenai harga layanan tes usap yang terlalu mahal sampai ke anggota gugus tugas virus corona yang dipimpinnya.

Satuan Tugas Antar Lembaga untuk Penyakit Menular yang Muncul (IATF-EID) lah yang merekomendasikan penerapan batasan harga.

Tes reaksi berantai transkripsi polimerase terbalik (RT-PCR) atau tes usap (swab) telah menjadi kebutuhan karena telah menjadi persyaratan untuk aktivitas seperti perjalanan ke negara lain atau, dalam beberapa kasus, mata pencaharian.

Hal ini membuat warga khawatir oknum pengusaha akan menaikkan harga alat tes dan tes.

Di Metro Manila, rumah sakit swasta mengenakan biaya mulai dari P4,000 hingga P13,000 untuk tes RT-PCR. Namun ada beberapa rumah sakit yang menyediakan layanan dengan biaya P1,750 hingga P2,000, menurut daftar yang disediakan oleh Malacañang.

Bagaimana batasan harga akan diberlakukan?

Perintah Duterte menyatakan bahwa rumah sakit, pusat kesehatan, dan laboratorium harus mematuhi kisaran harga jika ingin diakreditasi dan diberi izin sebagai pusat pengujian COVID-19.

Semua rumah sakit dan fasilitas yang saat ini memiliki akreditasi harus mengikuti kisaran harga ketika mengenakan biaya untuk layanan mereka.

“Kegagalan untuk mematuhi dapat dianggap sebagai alasan pencabutan izin atau akreditasi yang ada,” bunyi Pasal 2 perintah eksekutif tersebut.

DOH juga bertugas memastikan bahwa rumah sakit, fasilitas medis, dan laboratorium tetap transparan mengenai harga tes mereka. – Rappler.com


unitogel