• November 25, 2024
Indonesia mengizinkan skema vaksinasi COVID-19 swasta

Indonesia mengizinkan skema vaksinasi COVID-19 swasta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(DIPERBARUI) Inisiatif ini menuai kritik dari beberapa pakar kesehatan yang memperingatkan bahwa hal ini dapat memperburuk kesenjangan

Indonesia telah mengizinkan salah satu skema vaksinasi swasta pertama di dunia untuk dijalankan bersamaan dengan program nasionalnya yang memungkinkan perusahaan membeli vaksin yang disediakan negara untuk memvaksinasi staf mereka di negara terbesar di Asia Tenggara.

Inisiatif ini, yang disetujui melalui peraturan pemerintah, menuai kritik dari beberapa pakar kesehatan yang memperingatkan bahwa hal tersebut dapat memperburuk kesenjangan.

Negara dengan populasi terbesar keempat di dunia ini telah meluncurkan program ambisius untuk memvaksinasi 181,5 juta orang secara gratis dalam waktu sekitar satu tahun, namun dunia usaha terus mencari cara untuk memvaksinasi stafnya lebih cepat guna membuka peluang perekonomian.

Peraturan tersebut menyatakan bahwa perusahaan dapat membeli vaksin dan melakukan vaksinasi gratis kepada staf dan keluarganya di puskesmas swasta dengan vaksin yang didistribusikan oleh perusahaan farmasi milik negara Bio Farma.

Vaksin dalam skema tersebut harus berbeda dari peluncuran saat ini, yang mencakup Sinovac Biotech Tiongkok dan diharapkan mencakup vaksin AstraZeneca dan Novavax.

“Skema ini tidak boleh mengganggu pengerahan yang sedang dilakukan pemerintah,” kata Siti Nadia Tarmizi, pejabat senior Kementerian Kesehatan, dalam konferensi pers pada Jumat, 26 Februari, seraya menambahkan bahwa persiapan masih harus dilakukan sebelum dapat dimulai.

Seorang pejabat Bio Farma mengatakan pada konferensi pers bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan Moderna Inc mengenai pengadaan vaksin untuk skema swasta, sehari setelah seorang menteri mengatakan dua juta dosis vaksin Sinopharm Tiongkok telah disiapkan.

Vaksin untuk kedua program tersebut memerlukan persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan negara tersebut.

Seorang menteri mengatakan pada minggu ini bahwa lebih dari 6.600 perusahaan telah mendaftar untuk skema swasta.

Jahja Setiaatmadja, presiden direktur Bank Central Asia, bank terbesar di Indonesia berdasarkan nilai pasar, mengatakan kepada Reuters bahwa pemberi pinjaman ingin mengasuransikan hingga 70.000 dosis.

Batasan harga vaksin akan ditentukan oleh Menteri Kesehatan, demikian bunyi peraturan tersebut.

Olivia Herlinda, direktur kebijakan di Inisiatif Pembangunan Strategis Indonesia, sebuah LSM kesehatan masyarakat, mengatakan skema ini dapat menimbulkan risiko korupsi dan komersialisasi karena vaksin masih langka.

“Vaksinasi swasta berisiko meleset dari target dan menimbulkan ketidakseimbangan akses terhadap vaksin bagi sebagian kelompok,” ujarnya.

Pemerintah membantah adanya risiko komersialisasi dan mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga antikorupsi selama peluncuran operasi tersebut. – Rappler.com

Keluaran Sidney