Gempa bumi di Indonesia menewaskan lebih dari 160 orang, pencarian korban selamat terus berlanjut
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(UPDATE ke-2) Pusat gempa berada di daratan di Cianjur, Jawa Barat, sekitar 75 kilometer tenggara Jakarta, dan pada kedalaman 10 kilometer, kata Badan Cuaca dan Geofisika Indonesia.
CIANJUR, Indonesia – Gempa bumi dahsyat menewaskan lebih dari 160 orang di provinsi Jawa Barat, Indonesia pada hari Senin, dan tim penyelamat mencari korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan di tengah serangkaian gempa susulan.
Pusat gempa berkekuatan 5,6 skala Richter terjadi di dekat kota Cianjur di pegunungan Jawa Barat, sekitar 75 km (45 mil) tenggara ibu kota, Jakarta. Wilayah ini adalah rumah bagi lebih dari 2,5 juta orang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Instagram menyebutkan 162 orang tewas dan 326 orang luka-luka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 62 orang dan tim penyelamat sedang mencari 25 orang yang diyakini terjebak di bawah puing-puing dan juru bicaranya mengatakan pencarian akan terus dilakukan sepanjang malam.
Ridwan mengatakan kepada wartawan, karena banyak bangunan yang runtuh, jumlah korban jiwa bisa bertambah.
“Ada warga yang terjebak di tempat terisolasi… jadi kami berasumsi bahwa jumlah korban luka dan kematian akan meningkat seiring berjalannya waktu.”
Indonesia terletak pada apa yang disebut “Cincin Api Pasifik”, sebuah zona yang sangat aktif secara seismik, tempat pertemuan lempeng-lempeng berbeda di kerak bumi dan menciptakan sejumlah besar gempa bumi dan gunung berapi.
BNPB menyebutkan lebih dari 2.200 rumah rusak dan lebih dari 5.300 orang mengungsi. Ridwan menyebutkan jumlahnya mencapai 13.000 dan akan disebar ke berbagai titik pengungsian di Cianjur.
Listrik padam, mengganggu komunikasi, kata pihak berwenang, sementara tanah longsor menghalangi evakuasi di beberapa daerah.
Ratusan korban dirawat di tempat parkir rumah sakit, beberapa di antaranya di bawah tenda darurat. Di wilayah lain di Cianjur, warga berkerumun di atas tikar di lapangan terbuka atau di tenda-tenda karena bangunan di sekitar mereka hancur menjadi puing-puing.
Ambulans masih tiba di rumah sakit pada larut malam dan membawa lebih banyak orang ke rumah sakit.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), para pejabat masih berupaya untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa yang terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal yaitu 10 km.
Vani yang dirawat di RSUD Cianjur mengatakan kepada MetroTV, tembok rumahnya roboh saat terjadi gempa susulan.
“Dinding dan lemarinya ambruk…Semuanya dirobohkan, saya bahkan tidak tahu di mana ibu dan ayah saya berada,” ujarnya.
Ridwan mengatakan tercatat 88 kali gempa susulan. Badan Cuaca BMKG memperingatkan akan terjadi lebih banyak longsor jika terjadi hujan lebat.
Cucu (48) sedang mencari salah satu dari tujuh anaknya.
“Anak-anak ada di bawah dan saya di atas sedang mencuci pakaian. Semuanya runtuh di bawah saya…Salah satu anak saya masih hilang,” katanya.
Di Jakarta, beberapa orang meninggalkan kantor di kawasan pusat bisnis, sementara yang lain melaporkan gedung-gedung berguncang dan perabotan bergerak, kata saksi mata Reuters.
Pada tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 di lepas pantai Pulau Sumatera di bagian utara Indonesia memicu tsunami yang melanda 14 negara dan menewaskan 226.000 orang di sepanjang garis pantai Samudera Hindia, lebih dari separuhnya berada di Indonesia. – Rappler.com