Kabut asap Indonesia mencapai Metro Cebu
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Departemen Lingkungan Hidup merekomendasikan agar warga meminimalkan aktivitas di luar ruangan karena polusi udara di Kota Cebu sudah berada di atas tingkat aman
KOTA CEBU, Filipina – Asap akibat kebakaran hutan di Indonesia telah mencapai Metro Cebu, menurut Departemen Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (DENR) di Visayas Tengah.
“Metro Cebu saat ini mengalami kondisi cuaca berkabut yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Indonesia dan diperparah oleh (the) monsun barat daya (musim barat daya),” bunyi imbauan DENR yang diposting pada Rabu, 18 September.
Biro Manajemen Lingkungan (EMB) DENR memantau PM2,5 (partikel halus) pada 56 mikrogram per meter kubik normal di udara sekitar Metro Cebu sekitar pukul 8 Rabu pagi. Ini berada di atas tingkat aman yaitu 50 mikrogram per meter kubik normal.
Kabut asap menyelimuti Metro Cebu. Menurut Biro Pengelolaan Lingkungan Hidup, kabut tersebut berasal dari kebakaran hutan yang sedang terjadi di Indonesia.
Pada pukul 08:00, LPP memantau PM2,5 (bahan partikulat) sebesar 56 mikrogram per meter kubik normal, di atas tingkat aman sebesar 50 mikrogram. @rapplerdotcom pic.twitter.com/Ca8Q1uOHWm
— Ryan Makasero (@ryanmacasero) 18 September 2019
Indonesia dulu memerangi kebakaran hutan akibat ulah manusia selama berminggu-minggu di pulau Sumatera dan Kalimantan, lebih dari 2.500 kilometer dari Cebu.
Menurut LPP, PM2.5 merupakan partikel atau partikel debu berukuran diameter 2,5 mikrometer (sekitar 3% diameter rambut manusia).
“Karena ukurannya yang sangat kecil dan ringan, PM2.5 cenderung bertahan di udara lebih lama dibandingkan partikel yang lebih berat. Ini meningkatkan kemungkinan manusia dan hewan menghirupnya ke dalam tubuh dan dapat melewati hidung dan tenggorokan serta menembus jauh ke dalam paru-paru. Bahkan ada yang bisa masuk ke sistem peredaran darah,” demikian pernyataan LPP.
Mereka merekomendasikan agar warga meminimalkan aktivitas di luar ruangan. Saat keluar rumah, mereka menganjurkan agar masyarakat memakai masker pelindung.
Masker bedah dan syal biasanya tidak cukup untuk melindungi orang dari polutan berbahaya akibat merokok.
Departemen Kesehatan Kalifornia merekomendasikan masker pelindung 2 pita N95, P95, dan R95 ketika negara bagian AS tersebut bergulat dengan kebakaran hutan di negaranya sendiri pada akhir tahun 2018. (BACA: Korban jiwa meningkat menjadi 77 dalam kebakaran hutan paling mematikan di California)
#DYK bagaimana cara memakai respirator (masker)? Masker “N95”, “P95”, atau “R95” adalah jenis masker yang umum digunakan untuk melindungi Anda dari partikel asap atau abu, dan tersedia di toko perangkat keras dan apotek. Pelajari cara menggunakannya dengan benar di sini: https://t.co/yH09rfUpue#Api Unggun #WoolseyFire #CDPH pic.twitter.com/DRKzCRCJ4M
— Kesehatan Masyarakat CA (@CAPublicHealth) 10 November 2018
Masker N95 dan R95 juga tersedia di apotek dan toko perangkat keras di seluruh Filipina.
Badan penyelenggara pemilu juga mendesak pengemudi untuk mengemudi lebih hati-hati di daerah dengan visibilitas rendah dan menggunakan lampu depan. Mereka yang menderita penyakit pernapasan dan kardiovaskular harus menghindari daerah dataran rendah dimana asap dan partikel tersuspensi dapat mengendap.
Kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia juga terlihat sejak tanggal 16 September di beberapa wilayah Mindanao, termasuk Bukidnon.
Kabut yang berbau seperti asap?
Pada Senin, 16 September, beberapa wilayah Bukidnon mengalami kabut yang berbau aneh seperti asap. DENR memperingatkan bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia telah mencapai Filipina bagian selatan. Foto Lyle Justine Almeda Egay pic.twitter.com/m97nE6Ef17
— Rappler (@rapplerdotcom) 17 September 2019
Pejabat lingkungan hidup mengatakan mereka tidak yakin kapan asap akan hilang dari kawasan tersebut, namun mereka secara rutin mengeluarkan peringatan kualitas udara. – Rappler.com