Gempa bumi di Indonesia menewaskan sedikitnya 268 orang, banyak di antaranya adalah anak-anak yang bersekolah
- keren989
- 0
(PEMBARUAN Pertama) Gempa bumi berkekuatan 5,6 melanda pegunungan di provinsi Jawa Barat yang paling padat penduduknya di Indonesia, menyebabkan kerusakan signifikan di kota Cianjur dan mengubur setidaknya satu desa di bawah tanah longsor.
CIANJUR, Indonesia – Gempa bumi yang melanda Jawa Barat di Indonesia telah menewaskan sedikitnya 268 orang, banyak di antaranya anak-anak, dan 151 orang masih hilang, kata pejabat bantuan bencana pada Selasa, 22 November, saat tim penyelamat mencari korban selamat di reruntuhan bangunan yang hancur.
Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter melanda provinsi terpadat di Indonesia pada Senin sore, menyebabkan kerusakan signifikan di kota Cianjur, sekitar 75 km (45 mil) tenggara ibu kota, Jakarta, dan mengubur setidaknya satu desa di bawah tanah longsor.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan kepada wartawan, lebih dari 1.000 orang terluka, 58.000 orang mengungsi, dan 22.000 rumah rusak.
Tanah longsor dan medan yang berat menghambat upaya penyelamatan pada hari Selasa, kata kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Bazarnas) Henri Alfiandi.
Tantangannya, wilayah terdampak tersebar. Apalagi jalan di desa-desa tersebut rusak, kata Alfiandi kepada wartawan.
Banyak dari korban adalah anak-anak yang masih bersekolah saat gempa terjadi, katanya.
Meskipun gempa bumi kuat berkekuatan 6 atau 7 skala richter relatif umum terjadi di Indonesia, yang seringkali terjadi di lepas pantai di mana terdapat garis patahan, gempa bumi berkekuatan lebih rendah yang terjadi pada hari Senin memiliki dampak yang sangat mematikan karena terjadi pada kedalaman daratan yang relatif dangkal.
Para pejabat mengatakan banyak korban tewas ketika bangunan-bangunan yang dibangun dengan buruk runtuh, dan presiden menyerukan upaya rekonstruksi untuk memasukkan perumahan tahan gempa.
Presiden Joko Widodo melakukan perjalanan ke Cianjur pada hari Selasa untuk mendorong tim penyelamat.
“Tugas saya memprioritaskan evakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan,” ujarnya.
Korban selamat berkumpul semalaman di parkiran RSUD Cianjur. Beberapa korban luka dirawat di tenda, yang lainnya dipasangi infus di trotoar, sementara pekerja medis menjahit pasien di bawah sinar obor.
“Semuanya runtuh di bawah saya dan saya tertimpa anak ini,” kata Cucu, seorang warga berusia 48 tahun, kepada Reuters.
“Dua anak saya selamat, saya gali… Dua lagi saya bawa ke sini, dan satu masih hilang,” ujarnya sambil menangis.
“Banyak jenazah tergeletak di halaman rumah sakit, ramai sekali,” kata kerabatnya, Hesti. Di satu daerah, beberapa korban memegang papan karton berisi permintaan makanan dan tempat berlindung, namun pasokan darurat tampaknya belum sampai ke tangan mereka.
‘hanyut’
Pejabat bencana mengatakan mereka akan memfokuskan upaya mereka di salah satu daerah yang paling parah terkena dampaknya, yaitu Cugenang, daerah yang dilanda tanah longsor akibat gempa.
Saluran berita televisi menayangkan tayangan orang-orang menggali tanah coklat dengan tangan menggunakan cangkul, tongkat, linggis, dan peralatan lainnya.
“Setidaknya enam anggota keluarga saya masih belum diketahui, tiga orang dewasa dan tiga anak-anak,” kata Zainuddin, warga Cugenang, kepada Reuters.
“Kalau hanya gempa, yang roboh hanya rumah, tapi lebih parah lagi karena longsor. Di kawasan pemukiman ini ada delapan rumah yang semuanya tertimbun dan hanyut.”
Listyo Sigit Prabowo, Kapolri, mengatakan lebih dari 1.000 polisi telah dikerahkan untuk membantu pemulihan.
Upaya penyelamatan terhambat oleh pemadaman listrik di beberapa daerah dan 145 gempa susulan, dan para pejabat memperingatkan bahwa tanah longsor mungkin akan terjadi lagi dalam beberapa minggu mendatang.
“Di Jabar ini musim hujan, puncaknya di bulan Desember,” kata Kepala Badan Cuaca dan Geofisika Dwikorita Karnawati kepada wartawan. Oleh karena itu, kita harus mengantisipasi bencana apa pun yang mungkin terjadi, seperti tanah longsor.
Indonesia mempunyai sejarah gempa bumi dahsyat yang terletak di Cincin Api, yaitu zona yang sangat aktif secara seismik tempat bertemunya lempeng-lempeng berbeda di kerak bumi.
Pada tahun 2004, gempa berkekuatan 9,1 skala richter di pulau Sumatra di bagian utara Indonesia memicu tsunami yang melanda 14 negara dan menewaskan 226.000 orang. – Rappler.com