• October 18, 2024
Sandera Abu Sayyaf asal Belanda tewas dalam baku tembak di Sulu

Sandera Abu Sayyaf asal Belanda tewas dalam baku tembak di Sulu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(PEMBARUAN ke-4) Komando Mindanao Barat mengatakan Abu Sayyaf membunuh pengamat burung Belanda Ewold Horn ketika dia mencoba melarikan diri dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah

KOTA ZAMBOANGA, Filipina (UPDATE ke-4) – Seorang pengamat burung asal Belanda yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak 2012 termasuk di antara 6 orang yang tewas dalam baku tembak antara kelompok teroris dengan pasukan pemerintah di Patikul pada Jumat, 31 Mei.

Mingayan Sahiron, istri pemimpin tertinggi Abu Sayyaf Radullan Sahiron, juga tewas dalam bentrokan itu, kata militer.

Kolonel Gerry Besana, juru bicara Komando Mindanao Barat (Westmincom), membenarkan bahwa jenazah Ewold Horn dan Mingayan Sahiron ditemukan ketika kelompok teroris tersebut melarikan diri usai bentrokan dengan anggota Batalyon Infanteri ke-32 TNI Angkatan Darat di Sub-Sub Sitio Bud, Barangay Pansul di kota Patikul.

Besana mengatakan Horn mungkin tertembak ketika dia mencoba melarikan diri dari para penculiknya selama baku tembak.

Empat anggota Abu Sayyaf lainnya tewas, sementara 12 lainnya terluka, kata Besana.

Di pihak pemerintah, 8 orang terluka dalam bentrokan yang berlangsung selama satu jam 30 menit itu.

Besana mengatakan pasukan pemerintah dari IB ke-32 sedang membentuk kekuatan pemblokiran di Patikul ketika mereka menghadapi sekitar 30 bandit ASG di bawah komando Sahiron pada Jumat pagi.

Malacañang mengutuk kematian Horn “dengan kata-kata yang paling keras” pada hari Jumat.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih Mr Horn. Kami berjanji akan mengejar para pembunuhnya sampai ke ujung dunia sampai mereka diadili,” kata juru bicara kepresidenan Salvador Panelo dalam sebuah pernyataan.

Di Den Haag, Belanda, Kementerian Luar Negeri Belanda mengumumkan bahwa Horn yang berusia 59 tahun “meninggal dalam baku tembak” dan sedang menyelidiki penyebab insiden tersebut.

Berbagai unit operasional di bawah Westmincom, termasuk K-9, helikopter dan Scan Eagle Angkatan Udara Filipina, mengejar kelompok Sahiron.

Abu Sayyaf menculik Horn dan sesama pengamat burung Lorenzo Vinciguerra, seorang Swiss, di Panglima Sugala, Tawi-Tawi pada 1 Februari 2012. Vinciguerra berhasil melarikan diri dari para penculiknya pada bulan Desember 2014, setelah berhasil melawan mereka. – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com

Toto HK