• November 23, 2024
Layanan darurat Malaysia, sukarelawan menyelamatkan 21.000 orang dari banjir

Layanan darurat Malaysia, sukarelawan menyelamatkan 21.000 orang dari banjir

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Lebih dari 66.000 staf dikerahkan untuk membantu menyelamatkan orang-orang dari kendaraan yang terjebak dalam air banjir atau dari jalan-jalan yang banjir di luar rumah mereka.

KUALA LUMPUR, Malaysia – Layanan darurat Malaysia yang mengalami kesulitan, didukung oleh sukarelawan sipil, menyelamatkan 21.000 orang yang mengungsi akibat banjir akibat hujan lebat di tujuh negara bagian pada hari Minggu, 19 Desember, kata para pejabat dan sukarelawan.

Lebih dari 66.000 polisi, tentara dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu mengeluarkan orang-orang dari kendaraan yang terjebak dalam air banjir atau dari jalan-jalan yang terendam banjir di luar rumah mereka.

Kantor berita negara Bernama melaporkan bahwa total 21.000 orang dievakuasi ke pusat-pusat bantuan di seluruh negeri.

Ketika operasi penyelamatan terus berlanjut, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan kepada wartawan sebelumnya di Selangor, negara bagian Malaysia yang terkaya dan terpadat penduduknya dan salah satu yang paling terkena dampak, bahwa 15.000 orang di sana telah dievakuasi ke lebih dari 100 pusat bantuan.

Ia mengatakan, curah hujan dalam satu hari terakhir setara dengan total curah hujan selama sebulan pada kondisi normal.

Setelah membaca permohonan di Twitter dari mereka yang terjebak air banjir, relawan penyelamat Mohamad Adib Hariz Fadzilah bergegas ke toko perlengkapan berkemah untuk membeli kayak dan jaket pelampung sembari juga mengirimkan permohonan bantuan melalui media sosial.

“Saya mengetahui bahwa beberapa petugas (layanan darurat) juga membeli pasokan dari sini. Saya terkejut karena mereka juga tidak mempunyai peralatan yang cukup,” katanya.

Mohamad Adib kemudian pergi ke kota Shah Alam Selangor bersama relawan lainnya untuk membantu menyelamatkan warga yang terjebak, namun mengatakan bantuan pemerintah lambat datangnya.

Rohkidah Yusof (60) sedang mengantarkan makanan kepada seorang pelanggan di Shah Alam dengan dua anak dan dua cucu di belakangnya ketika air banjir yang meningkat memutus rute pulang mereka pada hari Sabtu.

“Saya belum pernah mengalami banjir seburuk ini. Saya ingin pulang, tapi saya tidak yakin bagaimana caranya sampai ke sana,” katanya.

Warga Selangor lainnya, Mohammad Shahrul Azmir Selamat, mengatakan lingkungannya di Hulu Langat terhindar dari banjir karena letaknya di dataran yang lebih tinggi, namun akses jalan terendam banjir.

“Untuk saat ini (stok) masih dipesan, sudah tiba 10 truk. Banjir sudah surut di beberapa daerah dan para korban sudah pulang,” katanya kepada Reuters melalui pesan singkat.

Pada Minggu malam, departemen meteorologi Malaysia mencabut peringatan akan hujan lebat di seluruh negeri. – Rappler.com

SGP hari Ini