• September 22, 2024

Marcos bersumpah untuk menghentikan campur tangan kekuatan luar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

‘Tidak ada ruang gerak di sana. Kedaulatan kita adalah sesuatu yang sakral. Kami tidak akan mengkompromikannya dengan cara apa pun,’ kata Presiden terpilih Ferdinand Marcos Jr


MANILA, Filipina – Presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos pada Kamis, 26 Mei berjanji akan mencegah campur tangan asing dalam pemerintahan negaranya, dan akan mempertahankan wilayah kedaulatannya serta menentang setiap gangguan Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Dalam komentar terkuatnya tentang bagaimana ia akan menangani hubungan dengan Tiongkok, Marcos, yang mulai menjabat pada tanggal 30 Juni, mengatakan ia akan menolak tantangan dari Beijing dan mematuhi keputusan pengadilan arbitrase internasional tahun 2016 yang menguatkan klaim ekonomi Filipina yang jelas. .

“Tidak ada ruang gerak di sana. Kedaulatan kita adalah sesuatu yang sakral. Kami tidak akan mengkompromikannya dengan cara apa pun,” kata Marcos dalam wawancara dengan sekretaris pers barunya yang ditampilkan di halaman Facebook-nya.

“Kami adalah negara berdaulat dengan pemerintahan yang berfungsi. Kita tidak perlu diberitahu oleh siapa pun bagaimana menjalankan negara kita sendiri,” ujarnya.

“Tidak ada ruang untuk negosiasi di sana. Itu sakral dan tidak bisa diganggu gugat.”

Marcos, putra diktator yang digulingkan melalui pemberontakan rakyat pada tahun 1986, mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan garis pantai negara kepulauan yang luas atau zona ekonomi eksklusif sepanjang 200 mil laut itu dilanggar.

“Bagaimana kita melakukannya? Kami secara konsisten berbicara dengan Tiongkok dengan suara tegas,” kata Marcos.

Pemimpin berusia 64 tahun tersebut, yang memenangi pemilu bulan ini dengan 59% suara, diperkirakan akan condong ke arah Tiongkok dan pekan lalu berjanji untuk meningkatkan dan memperluas hubungan ke tingkat yang baru selama percakapan telepon dengan Presiden Xi Jinping.

Namun, sikap pro-Tiongkok dapat mempersulit hubungan dekat dengan sekutu bersejarah Amerika Serikat, yang merupakan sumber utama dukungan pertahanan dan diplomatik yang telah lama populer di kalangan Filipina dan militer.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Marcos mengatakan pemerintahannya akan memiliki kebijakan luar negeri yang independen, dan mengakui bahwa kemitraan internasional adalah kunci menuju stabilitas kawasan.

“Tidak hanya secara ekonomi, tetapi secara geopolitik, ketika kita keluar dari pandemi dan krisis yang diakibatkannya, kita harus membentuk aliansi dan kemitraan,” ujarnya.

“Tidak ada negara yang bisa mengubah situasi geopolitik sendirian. Dan kemitraan itulah yang akan menjaga stabilitas.” – Rappler.com