Kapal selam Indonesia yang hilang ditemukan pecah berkeping-keping
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, KRI Nanggala dapat dikatakan tenggelam dan seluruh awaknya tewas, kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sebuah kapal selam Indonesia yang hilang telah ditemukan, pecah menjadi setidaknya tiga bagian, di dasar Laut Bali, kata pejabat angkatan darat dan laut pada Minggu (25 April), saat presiden menyampaikan belasungkawa kepada keluarga 53 awak kapal.
Tim penyelamat juga menemukan benda-benda baru, termasuk jaket pelampung, yang mereka yakini milik penumpang KRI Nanggala-402 berusia 44 tahun, yang kehilangan kontak pada hari Rabu saat bersiap untuk melakukan latihan torpedo.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, KRI Nanggala dapat dinyatakan tenggelam dan seluruh awaknya tewas, kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada wartawan.
Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono mengatakan awak kapal tidak bisa disalahkan atas kecelakaan itu dan kapal selam tidak mengalami pemadaman listrik, dan menyalahkan “kekuatan alam”.
KRI Nanggala terbagi menjadi tiga bagian, lambung kapal, buritan kapal, dan bagian utama semuanya terpisah, bagian utama ditemukan retak, ujarnya. “Ada bagian kapal selam dan bagian dalamnya yang tersebar di dalam air.”
Presiden Joko Widodo sebelumnya membenarkan penemuan di Laut Bali dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Kami semua masyarakat Indonesia menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini, terutama kepada keluarga awak kapal selam.”
Pemindaian sonar pada hari Sabtu menemukan kapal selam itu berada pada kedalaman 850 meter (2.790 kaki), jauh di luar jangkauan penyelaman Nanggala.
Lebih dari selusin helikopter dan kapal sedang mencari daerah di mana kontak hilang, dan Amerika Serikat, Australia, Singapura dan Malaysia memberikan bantuan.
Para pejabat Angkatan Laut mengatakan bantuan internasional akan sangat penting untuk memulihkan sisa-sisa kapal tersebut.
Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean menulis di media sosial pada Minggu malam bahwa ROV (Remotely Operated Vehicle) yang dikirim oleh Angkatan Laut Singapura mampu mengambil “beberapa barang penting dari dasar laut pada kedalaman lebih dari 800 meter.”
“Kami berharap ini dapat membantu keluarga menemukan kepastian dan kepastian tentang nasib orang yang mereka cintai,” tambahnya.
Tim pencari mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka menemukan benda-benda, termasuk pecahan sajadah, di dekat lokasi terakhir kapal selam tersebut diketahui, sehingga Angkatan Laut percaya bahwa kapal tersebut telah retak.
Polisi di Indonesia mengatakan mereka akan mengerahkan tim ke Bali dan kota Banyuwangi di Jawa, rumah bagi pangkalan angkatan laut tempat operasi pencarian dan pemulihan utama dilakukan, untuk membantu mengidentifikasi para korban setelah jenazah ditemukan.
Warga Banyuwangi turut serta dalam seruan nasional untuk mempercepat modernisasi kekuatan pertahanan Indonesia.
“Ini bisa menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk mempromosikan teknologi militernya dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi (yang sudah ada) karena nyawa rakyatnya dipertaruhkan,” kata Hein Ferdy Sentoso, warga berusia 29 tahun.
Negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara ini telah berupaya meningkatkan kemampuan militernya, namun beberapa peralatan masih berusia tua dan telah terjadi kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir.
Indonesia memiliki lima kapal selam sebelum kecelakaan terakhir: dua Type 209 buatan Jerman termasuk Nanggala dan tiga kapal baru Korea Selatan. – Rappler.com