• September 19, 2024
Langkah-langkah dalam pengujian berbasis PCR virus corona

Langkah-langkah dalam pengujian berbasis PCR virus corona

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Metode pengujian virus corona yang paling populer di Filipina adalah reaksi berantai polimerase atau PCR. Begini cara kerjanya.

MANILA, Filipina – Ketika Filipina terus berjuang melawan virus corona baru, pemerintah telah meningkatkan upayanya dengan menerapkan lockdown di seluruh pulau Luzon dan memperluas kapasitas negara tersebut untuk melakukan tes terhadap lebih banyak orang untuk kemungkinan tertular.

Hingga Kamis, 2 April, Filipina memiliki 2.633 kasus penyakit virus corona yang terkonfirmasi, dengan 107 kematian dan 51 pemulihan. Jumlah kematian global telah mencapai lebih dari 47.000 dan menginfeksi lebih dari 900.000 orang.

Departemen Kesehatan (DOH) sebelumnya mengatakan bahwa masyarakat dapat memperkirakan peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi seiring dengan banyaknya tes yang harus mereka lakukan.

Pakar kesehatan memperkirakan jumlah kasus di negara ini bisa mencapai antara 26.000 dan 75.000. (MEMBACA: Mantan Kepala Departemen Kesehatan: Jumlah kasus virus sebenarnya bisa mencapai 75.000 dalam 2 minggu)

Pada Kamis malam, 2 April, pemerintah mengatakan pihaknya bermaksud memulai “pengujian besar-besaran” terhadap orang-orang yang berada dalam pengawasan dan pasien yang sedang menjalani pemeriksaan penyakit virus corona (COVID-19).

Berdasarkan Sekretaris Carlito Galvez Jr., Gugus Tugas Nasional (NTF) pelaksana utama COVID-19, tujuannya untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pembawa virus dan mengisolasi mereka. (MEMBACA: ‘Pengujian besar-besaran’ PUM virus corona, PUI dimulai 14 April – Galvez)

Bagaimana cara kerja alat tes virus corona?

Metode pengujian virus corona yang paling populer di Filipina adalah reaksi berantai polimerase atau tes berbasis PCR yang menggunakan usap pasien untuk menentukan keberadaan virus corona.

Pada tanggal 30 Maret, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyetujui penggunaan alat tes cepat yang memerlukan sampel darah pasien dan hanya dapat mendeteksi antibodi.

Meskipun alat tes cepat akan memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan alat tes berbasis PCR, usap pasien akan tetap diambil untuk tes konfirmasi menggunakan standar yang terakhir (PCR).

Berikut cara pengujian berbasis PCR dilakukan di Research Institute of Tropical Medicine (RITM) – laboratorium rujukan nasional Filipina untuk penyakit menular dan tropis:

LANGKAH 1: TERIMA

Swab yang dikirim ke laboratorium dinilai apakah memenuhi kriteria pengumpulan, penanganan dan pengangkutan yang sesuai. Menurut RITM, sampel tersebut harus dilengkapi dengan formulir investigasi kasus dan formulir permintaan laboratorium.

LANGKAH 2: PENGKODEAN

Data yang berkaitan dengan sampel dikodekan dalam Sistem Informasi Laboratorium dan dalam program pemantauan sampel. Sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Patogen Khusus (SPL) yang seharusnya merupakan fasilitas Biosafety Level 2+. (MEMBACA: RITM mendesak ‘ketekunan maksimal’ dalam mendirikan pusat pengujian virus corona)

LANGKAH 3: NONAKTIFKAN

Setelah sampel tiba di SPL, virus dinonaktifkan. Artinya, kemampuan virus untuk menginfeksi akan dihilangkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, inaktivasi berarti virus “terdaftar, dibendung atau diobati untuk mencegah kontaminasi.”

LANGKAH 4: PERSIAPAN REAGEN

Ini adalah saat enzim, primer dan probe disiapkan untuk penyaringan pertama.

LANGKAH 5: SIM

Pada tahap ini, keberadaan virus corona ditentukan.

LANGKAH 6: KONFIRMASI UJI

Jika sampel dinyatakan positif terkena virus, maka akan dilakukan tes konfirmasi. Untuk memastikan akurasi, langkah 5 dan 6 menggunakan kontrol positif dan negatif.

LANGKAH 7: VALIDASI

Setelah tes penyaringan dan konfirmasi, sampel menjalani validasi.

LANGKAH 8: LEPASKAN

Hasilnya diserahkan ke unit surveilans epidemiologi daerah, yang bertugas meneruskannya ke rumah sakit.

RITM mengatakan waktu penyelesaian untuk mengonfirmasi hasil virus corona adalah 48 jam. Namun, ada kasus dimana sampel yang diterima laboratorium tidak memenuhi kriteria sampel yang dapat diterima sehingga menambah waktu pemrosesan. – Rappler.com

agen sbobet