• February 12, 2025
Pertumbuhan PDB Filipina masih di bawah target sebesar 5,5% pada Q2 2019

Pertumbuhan PDB Filipina masih di bawah target sebesar 5,5% pada Q2 2019

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(DIPERBARUI) Tim ekonomi pemerintah Filipina perlu mengejar ketertinggalan karena pertumbuhan kembali melambat pada kuartal kedua tahun 2019 – terendah dalam 17 kuartal

MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Dampak pertikaian para politisi mengenai anggaran nasional tahun 2019 terus berlanjut karena produk domestik bruto (PDB) negara tersebut pada kuartal ke-2 tahun 2019 berada di bawah target sebesar 5,5%.

Angka terbaru yang diumumkan pada Kamis 8 Agustus ini lebih rendah dari 5,6% yang tercatat pada kuartal pertama dan terendah dalam 17 kuartal.

Angka tersebut juga masih di bawah target pemerintah sebesar 6% hingga 7%, dan jauh dari ekspektasi para analis. Rata-rata tahun ini sekarang mencapai 5,5%.

Di antara sektor-sektor ekonomi utama, jasa mempunyai pertumbuhan tercepat sebesar 7,1%. Industri mencatat pertumbuhan sebesar 3,7%, sedangkan pertanian hanya tumbuh 0,6%.

Sekretaris Perencanaan Sosial-Ekonomi, Ernesto Pernia, menggambarkan beberapa kuartal terakhir ini sebagai “masa yang penuh tantangan”. PDB sekarang harus tumbuh setidaknya 6,4% pada paruh kedua tahun 2019 untuk memenuhi target bawah tahun ini.

Selain kebuntuan anggaran, Pernia mengaitkan perlambatan ini dengan lemahnya El Niño, perlambatan global yang disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dan larangan pemilu terhadap aktivitas konstruksi.

“Seperti yang kami perkirakan, ini adalah masa-masa yang penuh tantangan. Selama setahun terakhir, kami telah merangkum hal-hal terpenting yang kami pikir akan mempengaruhi kinerja perekonomian kami, yaitu fenomena El Niño, meningkatnya proteksionisme di negara-negara maju, dan larangan pemilu terhadap kegiatan konstruksi,” kata Pernia.

Jika bukan karena penundaan anggaran, Rosemarie Edillon, wakil sekretaris Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional, mengatakan pertumbuhan PDB bisa saja lebih tinggi satu persen.

PDB adalah indikator ekonomi yang menjelaskan semua barang jadi dan jasa yang diproduksi dalam periode waktu tertentu di suatu negara. (BACA: (ANALISIS) Buruknya Kualitas Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Duterte)

Para pengelola ekonomi pemerintah kini harus melakukan belanja secara agresif pada program dan proyek infrastruktur untuk memenuhi target pada tahun 2019.

Pemberi pinjaman multilateral seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB, namun masih memperkirakan pertumbuhan PDB akan tetap berada pada batas bawah kisaran target sebesar 6,2%. – Rappler.com

Keluaran HK Hari Ini