• November 23, 2024
Anggota parlemen UE mengunjungi Filipina pada 22-24 Februari

Anggota parlemen UE mengunjungi Filipina pada 22-24 Februari

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Anggota Subkomite Hak Asasi Manusia Parlemen Eropa akan bertemu dengan Menteri Kehakiman Jesus Crispin Remulla dan Menteri Perdagangan dan Industri Alfredo Pascual

MANILA, Filipina – Anggota Parlemen Eropa dijadwalkan mengunjungi Filipina mulai Rabu, 22 Februari hingga Jumat, 24 Februari sebagai bagian dari upaya kerja sama dalam reformasi sektor hak asasi manusia dan peradilan.

Dalam pernyataannya pada Senin, 20 Februari, Departemen Luar Negeri (DFA) menyatakan enam anggota Subkomite Hak Asasi Manusia Parlemen Uni Eropa (EP DROI) pekan ini akan memimpin delegasi yang akan mengunjungi kunjungan Manila.

Selama berada di negara tersebut, para pejabat Eropa diharapkan bertemu dengan rekan-rekan mereka di Kongres, dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Kehakiman Jesus Crispin Remulla dan Menteri Perdagangan dan Industri Alfredo Pascual.

“Kunjungan EP DROI berlangsung dalam konteks keterlibatan terbuka dan teratur antara Filipina dan UE mengenai hak asasi manusia, dan tujuan bersama untuk mendorong dialog konstruktif dan kerja sama mengenai hak asasi manusia,” kata DFA.

Badan tersebut juga mengatakan pihaknya menyambut baik kunjungan para legislator UE “karena ini menandakan meningkatnya dialog dan kerja sama antara Manila dan blok regional tersebut.

Tubuh vokal

Parlemen Eropa merupakan salah satu lembaga yang menyatakan keprihatinan atas meluasnya pembunuhan dan pelanggaran HAM di Filipina pada masa pemerintahan mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Dalam beberapa tahun terakhir, parlemen Uni Eropa telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan “penyelidikan internasional independen” terhadap pembunuhan dalam perang narkoba Duterte serta keadilan bagi mantan senator Leila de Lima yang ditahan.

Pada bulan Februari 2022, mereka juga meminta Filipina untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia, atau berisiko kehilangan manfaat perdagangan dan akses pasar berdasarkan Generalized Scheme of Preferences Plus (GSP+).

Ketika ditanya apakah delegasi tersebut akan membicarakan pembaruan manfaat GSP+ selama kunjungan mereka, DFA mengatakan akan merujuk permasalahan tersebut ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian jika hal tersebut diangkat.

Kunjungan anggota parlemen Uni Eropa ini juga terjadi saat De Lima merayakan tahun keenam penahanannya pada hari Jumat. Anggota parlemen Eropa telah berulang kali menyerukan penghentian kasus-kasus “bermotif politik” terhadap mantan senator tersebut. – Rappler.com

game slot online