• January 10, 2025

Situasi di India ‘sangat memilukan’ – ketua WHO

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Pertumbuhan eksponensial yang kami lihat dalam jumlah kasus sungguh luar biasa,” kata Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19.

Situasi di India, di mana kasus COVID-19 meningkat, ‘sangat memilukan’, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan staf dan pasokan tambahan ke sana untuk membantu memerangi pandemi ini, kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin 26 April.

“WIE melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting, termasuk ribuan konsentrator oksigen, rumah sakit lapangan bergerak prefabrikasi, dan pasokan laboratorium,” kata Tedros dalam sebuah pengarahan.

WHO telah mengerahkan kembali 2.600 staf dari program lain di India untuk membantu mendukung upaya memerangi penyakit ini, katanya, mengutip angka yang diberikan Jumat lalu.

India pada hari Senin memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi meningkatnya jumlah infeksi virus corona baru yang membanjiri rumah sakit, ketika negara-negara termasuk Inggris, Jerman dan Amerika Serikat berjanji untuk mengirimkan bantuan medis yang mendesak.

“Pertumbuhan eksponensial yang kami lihat dalam jumlah kasus sungguh luar biasa,” kata Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, pada konferensi pers.

“Kami telah melihat peningkatan penularan yang serupa di sejumlah negara, namun skalanya tidak sama dan tingkat dampak beban pada sistem layanan kesehatan tidak sama seperti yang kita lihat di India,” katanya. dikatakan. .

Fasilitas Berbagi Vaksin COVAX, yang dikelola oleh Aliansi Vaksin GAVI dan WHO, telah menyediakan lebih dari 45 juta dosis vaksin COVID-19 ke 120 negara. Mayoritas sejauh ini adalah suntikan AstraZeneca yang dibuat oleh Serum Institute of India.

Krisis virus corona di India memburuk ketika negara-negara menjanjikan bantuan

Ketika ditanya bagaimana COVAX memberikan kompensasi atas keputusan India untuk menunda ekspor vaksin, CEO GAVI Seth Berkley berkata: “Kami mengharapkan 90 juta dosis pada bulan Maret dan April untuk 60 negara berpenghasilan terendah, termasuk India, dan jumlah tersebut belum tersedia. Mengingat krisis yang terjadi di India, bahan-bahan tersebut kini digunakan di dalam negeri.

“Dan kami menunggu kapan pasokan akan dilanjutkan, pada saat yang sama kami sedang mencari opsi lain,” katanya. – Rappler.com

uni togel