• October 21, 2024
Anggaran terpisah untuk pemungutan suara 2019 tidak diperlukan – Diokno

Anggaran terpisah untuk pemungutan suara 2019 tidak diperlukan – Diokno

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menteri Anggaran Benjamin Diokno mengatakan ‘rencananya adalah mengadakan pemungutan suara bertepatan dengan pemilu lokal’ pada bulan Mei 2019

MANILA, Filipina – Menteri Anggaran Benjamin Diokno, Rabu, 11 Juli mengatakan alokasi terpisah untuk pemungutan suara konstitusi baru tidak diperlukan dalam usulan APBN 2019.

“Saya melihat tidak perlu ada anggaran tersendiri untuk pemungutan suara karena rencananya pemilu akan bertepatan dengan pemilu kepala daerah,” kata Diokno kepada wartawan di sela-sela forum pra-Pidato Kenegaraan (SONA) di Jakarta. Kota Pasay.

Meski begitu, kepala anggaran mengatakan, keputusannya tergantung pada Kongres.

Ia juga mengatakan, dana darurat bisa digunakan jika anggaran untuk pemungutan suara dirasa perlu.

Komite Permusyawaratan Presiden (Con-com) mengatakan referendum konstitusi baru harus dilakukan pada pertengahan tahun 2019, jika transisi ke piagam baru ditargetkan selesai pada tahun 2022.

Sebelumnya pada hari Rabu, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat menerima salinan konstitusi federal yang dirancang oleh Con-Com.

Dokumen tersebut mengusulkan bentuk pemerintahan federal-presidensial yang membentuk 18 wilayah federasi, termasuk Bangsamoro dan Cordillera. Ini adalah hasil kerja hampir 5 bulan oleh 22 anggota Con-Com. (MEMBACA: Pokok-Pokok Rancangan Konstitusi Panitia Permusyawaratan)

Presiden Rodrigo Duterte akan menyampaikan usulan anggaran nasional 2019 kepada Kongres pada SONA pada 23 Juli.

Sidang komite mengenai anggaran akan dimulai pada 31 Juli di Dewan Perwakilan Rakyat. Diokno mengatakan mereka memperkirakan Kongres akan meloloskan anggaran tersebut pada bulan November, “karena pemilu semakin dekat.”

Penganggaran berbasis uang tunai

Pada hari Selasa, 10 Juli, Duterte menyetujui usulan anggaran nasional sebesar P3,757 triliun untuk tahun 2019. Pendidikan dan infrastruktur masih mendapat porsi dana terbesar dalam program belanja nasional tahun depan, menurut Diokno.

Usulan anggaran tahun 2019 sedikit lebih rendah dibandingkan tahun ini sebesar P3,767 triliun, karena adanya peralihan ke penganggaran berbasis uang tunai.

Pergeseran ini dipandang dapat mengurangi kekurangan belanja antar lembaga. Diokno mengatakan pengaturan ini akan “memaksa” lembaga-lembaga tersebut untuk mengeluarkan dana, karena perubahan ini juga berarti anggaran mereka hanya berlaku untuk satu tahun.

Sebelum peralihan ini, anggaran lembaga mempunyai masa berlaku dua tahun berdasarkan penganggaran berbasis kewajiban. – Rappler.com

Sidney siang ini