• September 20, 2024

India mengizinkan ekspor 20 juta dosis vaksin Novavax ke india

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Vaksin Novavax, yang disebut Covovax, memiliki izin penggunaan darurat di india, tetapi tidak di India

India telah menyetujui ekspor 20 juta dosis vaksin Novavax COVID-19 yang dibuat oleh Serum Institute of India (SII) ke india, menurut dokumen pemerintah yang dilihat oleh Reuters dan sumber pemerintah.

Vaksin tersebut, yang oleh SII disebut Covovax, memiliki izin penggunaan darurat di india, tetapi tidak di India. SII mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa pihaknya dapat memproduksi hingga 100 juta dosis Covovax pada bulan Desember.

Pemerintah juga memutuskan untuk mengizinkan ekspor 10 juta dosis vaksin AstraZeneca versi berlisensi yang dibuat oleh SII, dengan merek Covishield, ke program berbagi vaksin global COVAX, kata dua sumber. Pengiriman akan dimulai bulan depan, kata salah satu sumber, untuk pertama kalinya sejak April.

Kepala eksekutif SII mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa perusahaan yang dikelola keluarganya memperkirakan akan mengekspor 20-30 juta dosis Covishield ke COVAX pada bulan November dan jumlah yang sama pada bulan Desember, dengan volume yang jauh lebih besar mulai bulan Januari setelah kebutuhan India hampir sepenuhnya terpenuhi. .

SII dan Kementerian Kesehatan tak bisa dihubungi dini hari pada Jumat, 19 November.

Salah satu sumber mengatakan pemerintah pertama-tama ingin memastikan mereka memiliki dosis yang cukup untuk memvaksinasi penuh hampir seluruh 944 juta penduduk dewasa di India, mungkin pada bulan Januari. Target awalnya adalah memiliki total sekitar 1,7 miliar dosis.


India mengizinkan ekspor 20 juta dosis vaksin Novavax ke india

India sejauh ini telah memberikan setidaknya satu dosis kepada 81% orang dewasa dan dua dosis kepada 41%.

Sumber tersebut mengatakan pemerintah tidak berencana mengizinkan regu tembak bagi warganya.

Salah satu sumber juga mengatakan pemerintah tidak berencana memesan pil COVID-19 yang dibuat oleh Merck & Co dan Ridgeback Biotherapeutics.

Regulator India saat ini sedang mempelajari data mengenai obat tersebut, yang akan dibuat oleh perusahaan lokal seperti Dr. Laboratorium Reddy, Aurobindo Pharma, Cipla, Emcure Pharmaceuticals Sun Pharmaceuticals dan Torrent Pharmaceuticals.

Novavax mengajukan permohonan ke WHO untuk daftar darurat vaksin COVID-19

Perusahaan akan memasarkan produknya langsung ke rumah sakit dan pihak lain, kata sumber itu. – Rappler.com

Togel SDY