• September 20, 2024

Thailand membuat alat pelindung diri COVID-19 dari botol daur ulang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meski tidak berkelas medis, setidaknya memberikan perlindungan bagi mereka yang berpotensi terpapar COVID-19, dan satu paket APD hanya bisa dibuat dari 18 botol plastik.

Dengan banyaknya sampah plastik namun kelangkaan alat pelindung diri (APD), Thailand mengubah sampah menjadi harta karun dengan mendaur ulang botol menjadi pakaian pelindung bagi orang-orang yang berisiko tertular infeksi virus corona.

Jutaan botol plastik telah dikumpulkan, diparut, dan diubah menjadi benang untuk ditenun menjadi kain yang pada akhirnya digunakan sebagai APD, baik untuk rumah sakit atau kuil Buddha, tempat para biksu mengkremasi korban virus corona.

Upaya ini dilakukan ketika Thailand mencatat lebih dari 1,1 juta infeksi virus corona dan 12.000 kematian sejak April tahun ini.

“Ada kalanya sangat sulit untuk mendapatkan pakaian APD, bahkan jika Anda punya uang, Anda tidak bisa membelinya,” kata Phra Maha Pranom Dhammalangkaro, kepala biara Kuil Chakdaeng di provinsi Samut Prakan dekat Bangkok.

“Tapi sekarang kami membuatnya dari botol plastik daur ulang, jadi sampah sekarang menjadi berharga.”

Relawan kuil telah menjahit pakaian APD berwarna oranye untuk para biksu, pengurus jenazah, dan pemulung, dan APD tersebut dikirim ke ribuan kuil yang membutuhkan di seluruh negeri.

KEAMANAN. Seorang biksu Buddha mengenakan pakaian APD.

Soe Zeya Tun/Reuters

Meskipun tidak berstandar medis, setidaknya alat ini memberikan perlindungan bagi mereka yang berpotensi terpapar COVID-19, dan satu paket APD dapat dibuat hanya dengan 18 botol plastik.

Bahan untuk APD tersebut disumbangkan oleh sebuah pabrik tekstil di provinsi Rayong, yang biasanya membuat bahan yang digunakan oleh beberapa merek besar global. Di pabrik, benang dibuat dari botol daur ulang dan dipintal menjadi gulungan raksasa, kemudian ditenun menjadi kain yang diolah agar tahan air.

“Ini untuk mencegah partikel masuk dan virus bersentuhan dengan kita,” kata Arnuphap Chompuming, kepala penjualan dan pemasaran di perusahaan tekstil Thai Taffeta, yang mengoperasikan pabrik di timur Bangkok.

BEKERJA. Seorang wanita menjahit pakaian APD untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan.

Soe Zeya Tun/Reuters

Sekitar 18 juta botol plastik telah digunakan sejak pertengahan tahun lalu untuk membuat bahan APD, yang kemudian dikirim ke rumah sakit di seluruh negeri, tambahnya.

Kepala biara di kuil Chakdaeng mengatakan proyek daur ulang ini membantu memastikan lebih banyak orang yang terpapar virus corona terlindungi, tidak hanya para profesional medis. “Kami juga menyelamatkan nyawa dan lingkungan,” katanya. – Rappler.com

lagutogel