• January 16, 2025

Fasilitas pemrosesan COVID-19 terbesar di Bataan muncul di Orani

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pejabat kesehatan setempat mengamati bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang tiba-tiba di Bataan mungkin disebabkan oleh penularan lokal di komunitas, yang disebabkan oleh masuknya warga Filipina yang kembali ke luar negeri.

Fasilitas COVID-19 yang luas akan didirikan di Bataan untuk membantu memproses meningkatnya jumlah penduduk yang kembali, termasuk warga Filipina di luar negeri, Gubernur Bataan Albert Garcia mengumumkan pada Sabtu, 15 Agustus.

Ini akan menjadi fasilitas terbesar di provinsi ini.

BARANG BARU. Rendering fasilitas pemrosesan COVID-19 terbesar di Bataan oleh seniman dilakukan di Orani. Foto dari Bataan LGU

Menurut Garcia, fasilitas seluas 3 hektar di kotamadya Orani akan mendorong sentralisasi tenaga kerja, dimana warga yang kembali harus menjalani prosedur yang ketat untuk menghindari penyebaran COVID-19.

Pejabat kesehatan setempat mencatat bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang tiba-tiba di Bataan mungkin disebabkan oleh penularan lokal di masyarakat, yang disebabkan oleh masuknya warga Filipina yang kembali ke luar negeri (ROF), termasuk pelaut, locally stranded individual (LSI), dan personel resmi di luar tempat tinggal mereka. (APOR).

“Kami harus mengatasi tantangan yang muncul dalam perjuangan kami melawan COVID-19. Sayangnya, fasilitas pemrosesan terpusat yang kami dirikan di Kota Balanga kewalahan karena jumlah OFW yang pulang ke Bataan semakin meningkat dari hari ke hari,” kata Garcia.

Gubernur mengatakan penyelesaian mega-fasilitas akan menjadi langkah paling tepat untuk mengatasi tantangan tersebut.

Fasilitas pemrosesan diharapkan selesai dalam waktu satu hingga dua bulan. Setelah beroperasi, gedung 4 lantai ini akan memiliki sekitar 300 ruangan terpisah dengan toilet untuk area karantina.

Arsitek Henry Mayuga merancang fasilitas yang juga akan memiliki area penerimaan, area triase, dapur, tempat parkir, dan sistem pembuangan limbah.

Hingga 15 Agustus, Bataan mencatat total 491 pekerja migran Filipina (OFW) yang kembali ke provinsi tersebut, dengan 432 di antaranya dinyatakan negatif COVID-19, dan 12 orang dinyatakan positif. Empat puluh tujuh saat ini sedang menunggu hasil.

Bataan memiliki 559 kasus positif COVID-19 hingga saat ini, 198 di antaranya aktif. Korban meninggal sebanyak 15 orang, sedangkan yang sembuh sebanyak 346 orang. Ada 264 orang yang menunggu hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR). – Rappler.com

unitogel