Filipina mengincar larangan perjalanan ke Sabah karena jenis virus corona baru
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Presiden Rodrigo Duterte mengatakan Jolo, para pejabat Sulu telah meminta blokade laut
Filipina mungkin melarang perjalanan ke dan dari Sabah setelah menerima laporan bahwa jenis virus corona baru diduga telah mencapai wilayah tersebut.
Sabah diduduki oleh Malaysia namun diklaim oleh Filipina sebagai bagian dari Mindanao.
Dalam jumpa pers yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, 26 Desember, Presiden Rodrigo Duterte mengatakan para pejabat dari Jolo di provinsi selatan Sulu meminta blokade laut dan meminta bantuan dari pemerintah pusat mengenai cara menghadapi situasi tersebut.
Sabah berjarak sekitar 29 jam dengan perahu ke Sulu.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana merekomendasikan penerapan larangan perjalanan.
Namun dalam pertemuan yang sama, Menteri Kesehatan Francisco Duque III mengatakan kepada Duterte bahwa larangan perjalanan hanya boleh diberlakukan jika jenis baru tersebut mencapai penularan komunitas di negara tertentu.
“Pertimbangkan saja larangan bepergian Pak Presiden, jika varian baru sudah berada pada tingkat penularan komunitas di negara itu,” kata Duque.
(Bapak Presiden, pertimbangkan larangan perjalanan hanya jika varian baru mencapai tingkat penularan komunitas di negara asal.)
Sejauh ini, para pejabat belum mendeteksi jenis virus baru tersebut di Filipina.
“Kami berasumsi suku baru itu akan tiba di Filipina. Kecuali jika Anda menutup negaranya, itu benar-benar masuk (itu akan masuk),” kata Duterte.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Presiden belum mengeluarkan perintah pasti mengenai hal tersebut.
Penerbangan Britania Raya
Strain baru ini berasal dari Inggris.
Filipina sebelumnya telah memberlakukan larangan penerbangan dari Inggris, berlaku efektif 24-31 Desember. Perjalanan ke Inggris belum dilarang, namun tunduk pada protokol keluar yang ada dari Filipina.
Penumpang asal Inggris yang berencana berangkat ke Filipina setelah tanggal 31 Desember – dengan asumsi larangan tersebut tidak diperpanjang – harus menjalani karantina wajib selama 14 hari di sebuah fasilitas di New Clark City di Tarlac.
Duque mengatakan, 79 penumpang asal Inggris baru tiba, 1 orang diantaranya positif COVID-19, 53 orang dinyatakan negatif, 23 orang sedang menunggu hasil, dan 2 orang sudah kembali ke Inggris.
Kepala kesehatan menekankan bahwa belum ada indikasi jenis baru COVID-19 telah memasuki Filipina. – Rappler.com