• October 21, 2024

42 warga Filipina masih menunggu repatriasi dari Afghanistan – DFA

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Departemen Luar Negeri mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan penarikan ‘segera’ warga Filipina yang tersisa di Afghanistan

Setidaknya 42 warga Filipina meminta untuk dipulangkan dari Afghanistan yang dilanda konflik, Departemen Luar Negeri (DFA) melaporkan pada Sabtu, 21 Agustus.

DFA memperkirakan masih ada 49 warga Filipina di negara tersebut. Sedangkan 158 orang sudah keluar atau dievakuasi.

Dalam pembaruannya pada hari Sabtu, DFA mengatakan Kedutaan Besar Filipina di Islamabad, yang memiliki yurisdiksi atas warga Filipina di Afghanistan, telah mengatur evakuasi 30 warga Filipina yang sekarang berada di Pakistan.

Sementara itu, delapan orang meninggalkan ibu kota Afghanistan, Kabul, menuju Dubai, satu ke Doha, dan satu ke Paris.

Lima warga Filipina yang dievakuasi ke Jakarta, Indonesia dibantu untuk penerbangan berturut-turut ke Manila.

Diyakini lebih banyak warga Filipina yang pergi ke Inggris, meski jumlah dan statusnya telah diverifikasi oleh Kedutaan Besar Filipina di London.

DFA mengatakan pihaknya terus berupaya untuk “penarikan segera” warga Filipina yang tersisa di Afghanistan, dan semua warga Filipina yang dievakuasi dan ingin kembali ke Filipina akan dibantu.

Pada hari Jumat, 20 Agustus, kepala Administrasi Kesejahteraan Pekerja Luar Negeri Hans Cacdac men-tweet foto warga Filipina yang telah kembali ke Filipina.

Cacdac melaporkan bahwa mereka ‘aman’ karena telah menjalani karantina wajib.

DFA menaikkan Afghanistan ke level siaga 4 atau “evakuasi wajib” pada Minggu, 15 Agustus, menyusul runtuhnya pemerintahan Afghanistan akibat pengambilalihan pasukan bersenjata Taliban.

Situasi di Afghanistan menimbulkan kejutan di seluruh dunia ketika penduduknya terlihat memadati bandara dengan harapan dapat meninggalkan negara tersebut.


Dalam konferensi pers, Taliban menjanjikan perdamaian dan kemakmuran, tampaknya menyimpang dari aturan sebelumnya yang melarang perempuan bekerja dan bersekolah. Namun banyak yang masih ragu dengan janji mereka.

Filipina menyatakan bersedia menampung pengungsi dari Afghanistan. – Rappler.com

togel hk