NCRPO membubarkan polisi dari San Juan yang mengawal Mayor Zamora ke Baguio
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Saya tidak akan memaafkan pelanggaran apa pun yang dilakukan petugas polisi kami dalam menerapkan protokol karantina komunitas,” kata ketua NCRPO Debold Sinas, yang pesta ulang tahunnya melanggar aturan karantina.
Manila, Filipina.
Dalam keterangannya pada Senin, 8 Juni, Ketua NCRPO Mayor Jenderal Debold Sinas mengatakan 5 petugas polisi ditempatkan bertugas di unit penahanan lokal sambil menunggu dakwaan.
NCRPO tidak mengidentifikasi polisi tersebut tetapi mengatakan mereka belum ditangkap.
Walikota San Juan Francis Zamora dan partainya melanggar aturan karantina pada hari Minggu, 7 Juni dan mengabaikan kontrol perbatasan yang ketat dan sistem triase di Kota Baguio ketika ia menuju ke Baguio Country Club dengan konvoi 6 kendaraan.
Zamora meminta maaf atas kejadian tersebut, namun dia menyalahkan polisi, yang berbicara dengan petugas perbatasan saat mereka memasuki kota. Dia bilang dia tertidur ketika mereka melewati perbatasan.
Dalam jumpa pers di Camp Crame Senin pagi, Sinas mengatakan dia tidak memecat Kepala Polisi Kota San Juan Kolonel Jaime Santos karena dia bukan bagian dari konvoi tersebut.
“Saya tidak akan memaafkan pelanggaran apa pun yang dilakukan petugas kepolisian kami dalam menerapkan protokol karantina komunitas, jika kami dimintai pertanggungjawaban,” kata Sinas.
PNP juga mengatakan sedang menyelidiki mengapa Zamora memiliki 5 pengawalan padahal hanya maksimal dua petugas polisi yang diperbolehkan ditugaskan per PDB, kecuali dalam kasus di mana mereka meyakinkan pimpinan PNP bahwa mereka membutuhkan lebih banyak demi keselamatan mereka.
Sinas sendiri melanggar protokol karantina dengan mengizinkan pesta ulang tahun kejutan di pagi hari pada tanggal 8 Mei. (BACA: TONTON: Salut ulang tahun untuk ketua NCRPO Sinas di tengah ECQ)
Dia meminta maaf atas kejadian tersebut namun kemudian menegaskan bahwa “tidak ada salahnya” mengizinkan partai tersebut, yang telah melanggar langkah-langkah jarak sosial dan larangan pertemuan massal, dengan alasan bahwa hal itu tidak sebanding dengan upaya bawahannya yang tidak ingin membuat kekacauan secara kasar. .
Sinas dan 18 petugas polisi lainnya saat ini menghadapi dakwaan karena diduga melanggar Peraturan Kota Taguig No. 12-2020, yang mewajibkan penggunaan masker dan penerapan jarak fisik.
Mereka juga dituduh melanggar Undang-Undang Republik 1132, atau Undang-undang Wajib Pelaporan Penyakit dan Peristiwa Kesehatan yang Harus Diberitahukan oleh Pelayanan Kesehatan Masyarakat. – Rappler.com