• October 23, 2024
PH Embassy menyarankan OFW di Yordania untuk mengabaikan ejekan verbal ‘virus corona’

PH Embassy menyarankan OFW di Yordania untuk mengabaikan ejekan verbal ‘virus corona’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kedutaan Besar Filipina di Yordania mengeluarkan peringatan tersebut setelah salah satu stafnya mengetahui bahwa dia menggunakan ‘Corona! Korona!’

DUBAI, Uni Emirat Arab – Di tengah ketakutan global akan COVID-19, Kedutaan Besar Filipina di Yordania telah menyarankan sekitar 39.000 warga Filipina di negara tersebut untuk menahan diri dari menanggapi ejekan verbal terkait virus corona baru.

“Kedutaan menyarankan semua warga Filipina untuk menahan diri (dari) menanggapi ejekan ini dan menghindari keterlibatan verbal lebih lanjut dalam semangat pemahaman dan persatuan dengan rakyat Yordania karena langkah-langkah pencegahan dilakukan untuk mengatasi masalah ini,” kata kedutaan. mengeluarkan nasihatnya pada hari Senin, 9 Maret.

Kedutaan juga mengutip bantuan yang diberikan kepada otoritas setempat dalam terjemahan bahasa Filipina dari brosur berbahasa Arab yang menguraikan langkah-langkah pencegahan dan pedoman kesehatan untuk mengurangi infeksi COVID-19 di tempat kerja.

Konsul Jenderal Ferdinand Flores mengatakan kepada Rappler bahwa salah satu staf kedutaan mereka merasakan bahwa dia dirawat karena “Corona! Korona!”

“Staf kami sendiri mengalami hal ini akhir pekan lalu,” kata Flores.

Saat ditanya, Flores mengatakan pihak yang mengejek staf kedutaan tidak secara langsung menyebut mereka sebagai pembawa virus baru.

Flores mengatakan pengalaman staf kedutaan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa warga Filipina lainnya di Yordania juga menjadi sasaran serangan serupa.

Nasihat tersebut, jelasnya, dimaksudkan untuk memberikan perspektif dan memberitahu masyarakat bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi situasi seperti ini.

Flores mengatakan Yordania memiliki satu kasus virus corona.

Di negara lain di Timur Tengah, Iran memiliki kasus terbanyak yaitu 5.823 kasus, diikuti Kuwait dengan 62 kasus; Bahrain pada 56; Irak, 54; Mesir pada usia 48; UEA pada usia 45; Qatar pukul 12; dan Arab Saudi, 7. Hal ini, menurut laporan situasi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 48 yang dikeluarkan kemarin, 8 Maret.

Flores mengatakan warga Filipina di Yordania bekerja di sektor terampil dan sebagai pekerja rumah tangga (PRS), namun sebagian besar termasuk dalam kategori yang terakhir.

Ada laporan tentang orang Filipina yang didiskriminasi di Italia karena disangka orang Tionghoa. Italia memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Eropa yaitu 5.883.

Ada juga laporan mengenai orang Asia lainnya yang mengalami serangan fisik dan verbal di Amerika Serikat dan Inggris. – Rappler.com