• September 20, 2024
Kelangkaan minuman ringan merugikan toko-toko kecil dan menaikkan harga di Cagayan de Oro

Kelangkaan minuman ringan merugikan toko-toko kecil dan menaikkan harga di Cagayan de Oro

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Situasi ini mengkhawatirkan regulator pemerintah karena minuman ringan, meski bukan komoditas pokok, dianggap penting bagi bisnis pemilik toko kecil di lingkungan sekitar

CAGAYAN DE ORO, Filipina – Rak-rak toko yang biasa memajang minuman ringan kini kosong, dan toko-toko kecil di sekitar Cagayan de Oro menjual minuman non-alkohol populer ini dengan harga dua kali lipat dibandingkan bulan Juli.

Kekurangan pasokan minuman ringan yang laris manis ini sangat menyedihkan sari-sari toko-toko di kota dan daerah lain, kata pejabat Departemen Perdagangan dan Perindustrian (DTI) pada Senin, 3 Oktober.

Direktur DTI-Misamis Oriental, Almer Masillones, mengatakan kekurangan ini berdampak lebih buruk bagi pemilik toko kecil dibandingkan pedagang grosir dan gerai makanan cepat saji.

“Sari-sari Pemilik toko sudah mengeluhkan kekurangan ini dan bertanya-tanya di mana mereka bisa mendapatkan pasokannya,” kata Masillones.

Dia mengatakan situasi ini mengkhawatirkan regulator pemerintah karena minuman ringan, meski bukan komoditas pokok, dianggap penting bagi bisnis pemilik toko kecil di lingkungan sekitar.

Kelangkaan minuman ringan terjadi bahkan ketika Filipina memperkirakan produksi gula sebesar 2,03 juta metrik ton pada tahun 2022, atau turun sebesar 200.000 MT.

Perusahaan minuman besar Coca-Cola, Pepsi-Cola dan ARC Refreshments Corporation telah mengonfirmasi kekurangan gula rafinasi premium, yang merupakan bahan utama dalam produk minuman mereka.

Pada bulan Agustus, Coca-Cola Filipina terpaksa menghentikan operasi di beberapa pabrik utamanya di negara tersebut karena kekurangan gula.

Pengacara Ruth Sybil Salvador, petugas mediasi DTI setempat, mengatakan situasi tersebut menyebabkan penimbunan minuman ringan, terutama produk minuman populer Coca-Cola.

Salvador mengatakan kantor DTI setempat telah menerima keluhan dari pemilik toko tentang penimbunan minuman ringan di beberapa gudang.

Para pejabat juga diberitahu bahwa kekurangan tersebut telah mendorong harga eceran minuman ringan sebanyak 100% di Cagayan de Oro.

Di salah satu subdivisi di pusat kota Cagayan de Oro, Coke 1,5 liter kini dijual dengan harga lebih dari P100.

“Sebotol kecil soda lebih mahal dibandingkan harga satu liter bensin atau solar,” keluh Menzie Montes, reporter I-FM Radio Mindanao Network di Cagayan de Oro. – Rappler.com

SGP Prize