• October 20, 2024
Ancaman, pembelian suara di wilayah Bangsamoro menjelang pemilu paruh waktu

Ancaman, pembelian suara di wilayah Bangsamoro menjelang pemilu paruh waktu

International Alert Filipina mengatakan pertaruhannya besar bagi wilayah Bangsamoro karena mereka membutuhkan pejabat terpilih yang akan membantu memastikan keberhasilan wilayah tersebut.

MANILA, Filipina – Senin, 13 Mei, akan menandai pemilu paruh waktu pertama di wilayah Bangsamoro yang baru dibentuk, dan pusat kekuasaannya, Kota Cotabato, terjebak dalam persaingan sengit antara dua pemilihan walikota.

Poster-poster calon walikota Cotabato City Bai Sandra Sema dirobohkan di beberapa barangay, dan para saksi menunjuk pria-pria berkerudung sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, menurut laporan yang diterima oleh International Alert Philippines, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Mindanao.

Laporan-laporan tersebut mengatakan bahwa mereka diyakini ditunjuk oleh lawan Sema, yaitu Wali Kota Cynthia Guiani-Sayadi yang penuh semangat.

Berdasarkan buletin pemilu International Alert pada Minggu, 12 Mei, ketegangan antara Sema dan Guiani-Sayadi mendorong Sema menentang pencabutan kendali KPU atas Kota Cotabato. Badan pemungutan suara sebelumnya menempatkan kota ini di bawah kendalinya pada Januari 2019.

Guiani-Sayadi juga dilaporkan menolak usulan gencatan senjata dengan Sema, kata laporan itu.

Masa kampanye di Mindanao Tengah ditandai dengan persaingan politik yang intens, intimidasi dan kekerasan, menurut International Alert.

Jumlah untuk pembelian suara

Pembelian suara juga biasa dilakukan, dengan tawaran mulai dari P300 hingga P3.000, tambah kelompok itu.

International Alert mengatakan sistem pemantauan peristiwa kritisnya mencatat total 43 laporan real-time mengenai ketegangan dan kekerasan selama kampanye kandidat lokal.

Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 28 Maret hingga 10 Mei dan mencakup wilayah di Kota Cotabato dan Lanao del Sur.

“(Laporan) tersebut menggambarkan masa kampanye yang ditandai dengan persaingan politik yang intens di mana para kandidat dan pendukung mereka terlibat dalam tuduhan, jual beli suara, intimidasi dan ancaman, pelecehan, perkelahian fisik, dan kekerasan dengan penggunaan senjata api,” katanya. kata kelompok itu.

Ini merupakan salah satu insiden terkait pemilu dengan jumlah tertinggi yang dicatat oleh kelompok ini, yaitu sebanyak 40 insiden yang tercatat pada pemilu tahun 2013; 29 tahun 2016; dan 47 pada tahun 2018, menjelang pemungutan suara Bangsamoro.

Meskipun demikian, kelompok tersebut mengatakan “kekerasan selalu merusak jalannya pemilu, pelaksanaan pemilu dan situasi pasca pemilu di Mindanao, khususnya di wilayah Muslim Mindanao.”

Intimidasi dan pembelian suara: International Alert mengatakan para kandidat dan pendukung mereka telah beralih ke media sosial dan radio untuk berkampanye keras melawan saingan mereka, dengan serangan yang menjadi “sangat keras” dan terkadang bersifat pribadi.

Penggunaan bahan kampanye juga menyebabkan para pendukung berebut di mana bahan tersebut dapat ditempatkan. Di Malabang, Lanao del Sur, seorang ketua barangay dan pamannya terlibat perkelahian setelah ketua barangay menolak memasang poster kampanye pamannya.

“Ancaman, intimidasi, dan pelecehan” dilakukan oleh kandidat dan pendukung terhadap pesaingnya.

Kelompok tersebut mengutip sebuah insiden di kota Bayang, di mana seorang perwakilan distrik menginginkan sepupunya mendukung calon wali kotanya. “Pendukungnya diduga menyemprot kendaraan sekutu sepupunya dengan peluru untuk memaksa sepupunya berpindah pihak,” kata International Alert.

Kemajuan di Wilayah Bangsamoro: Apa yang dipertaruhkan bagi warga Bangsamoro pada pemilu Mei 2019?

International Alert mengatakan pemilu ini akan memberi para pemilih kesempatan lagi untuk memilih pejabat yang akan bekerja dengan pemerintahan Bangsamoro yang baru dibentuk.

Pemilu sela tahun 2019 akan menjadi yang pertama di wilayah Bangsamoro setelah ratifikasi Undang-Undang Organik Bangsamoro awal tahun ini. Wilayah Muslim baru ini dijamin memiliki kekuatan, sumber daya, dan wilayah yang lebih besar dibandingkan pendahulunya, Daerah Otonomi di Mindanao Muslim.

“Banyak hal bergantung pada hasil pemilu besok di Bangsamoro…. setelah ratifikasi Undang-Undang Organik Bangsamoro, dan seiring upaya Marawi untuk bangkit dari kehancuran akibat perang tahun 2017, mereka memerlukan pejabat pemerintah yang mau bekerja untuk keamanan, stabilitas dan pertumbuhan,” kata kelompok itu. – Rappler.com

Data Hongkong