• September 20, 2024
Ahli biologi UPLB meninggal karena ‘dehidrasi parah’ – pejabat setempat

Ahli biologi UPLB meninggal karena ‘dehidrasi parah’ – pejabat setempat

(PEMBARUAN ke-3) Penyebab kematian James Alvarez adalah ‘penyakit refluks gastroesofageal dengan dehidrasi parah akibat muntah’, kata pejabat Kota Kidapawan

KOTA DAVAO, Filipina (UPDATE ke-3) – Seorang pejabat setempat di Kota Kidapawan, Selasa, 11 Desember, mengatakan bahwa ahli biologi James Alvarez meninggal karena dehidrasi parah akibat muntah-muntah akibat penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Joey Recimilla, Petugas Pariwisata Kota Kidapawan, mengatakan kepada Rappler melalui pesan teks bahwa hal ini didasarkan pada pemeriksaan postmortem terhadap Alvarez, seorang ahli biologi berusia 27 tahun dari Universitas Filipina Los Baños (UPLB) yang tergabung dalam kelompok UPLB siswa ketika dia meninggal pada tanggal 8 Desember di Gunung Apo.

Recimilla mengatakan informasi tersebut disampaikan kepadanya oleh Dr. Joy Encienzo dari Dinas Kesehatan Kota.

Ia juga mengatakan bahwa keluarga Alvarez mengambil jenazahnya dari Rumah Duka Torreda pagi itu. Alvarez akan dibawa ke Bandara Kota Davao dalam perjalanan ke Manila, dari sana ia akan dibawa pulang ke Lemery, Batangas.

Kapolsek Kota Kidapawan Inspektur Ramil Hojilla, Senin, mengatakan rombongan Alvarez yang terdiri dari mahasiswa UPLB telah berada di Gunung Apo sejak 5 Desember.

“Mereka sedang melakukan penelitian terhadap hewan amfibi dan reptil di Gunung Apo ketika dia (Alvarez) mengalami mual, muntah, dan jatuh sangat lemah pada 7 Desember,” kata Hojilla dalam wawancara radio, Senin, 10 Desember.

Dia mengatakan pihak berwenang setempat tidak mengetahui tentang penelitian tersebut karena mungkin tidak ada koordinasi sebelumnya dengan mereka.

“Hanya Kristian James Suetos, rekan peneliti korban, yang menghubungi kami saat Alvarez sudah terlanjur pingsan dan dibawa turun dari puncak,” tambah Hojilla.

Alvarez, lulusan MS Wildlife Studies dari Universitas Filipina Los Banos (UPLB) dan University Extension Associate I dari UPLB Museum of Natural History,

Dia mengatakan berdasarkan laporan Suetos tentang kejadian tersebut, Alvarez mengalami kesulitan bernapas dan mulai menderita mual dan muntah sekitar pukul 23.00 pada 7 Desember.

Klarifikasi

Namun, Museum Sejarah Alam (MNH) UPLB mengklarifikasi bahwa perjalanan tersebut dikoordinasikan dengan Departemen Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (DENR) dan bahwa kelompok Alvarez tidak berada di Gunung Apo untuk melakukan penelitian tetapi untuk perjalanan peningkatan kapasitas. kegiatan untuk Universitas Southern Mindanao di Kidapawan.

Alvarez adalah lulusan MS Wildlife Studies dari UPLB dan University Extension Associate I dari UPLB Museum of Natural History.

Di sebuah penyataanMNH memberikan garis waktu kegiatan kelompok tersebut pada 7 Desember, hari dimana Alvarez mulai merasa mual.

“James jatuh sakit parah pada malam hari sekitar pukul 23.00 dan muntah hingga keesokan harinya. Kelompoknya memberi tahu pihak berwenang dan menjarah Kamp Venado, turun sekitar pukul 10:00 pada tanggal 8 Desember di tengah hujan lebat, medan basah dan licin dan dapat tiba di Kamp Koong (1900 mmm) pada pukul 18:00 dengan kuli yang diangkut James,” itu dikatakan.

MNH mengatakan rombongan beristirahat di Koong sambil menunggu tim penyelamat karena hari sudah gelap dan hujan deras. Dan

“Sekitar pukul 21.30 pada tanggal 8 Desember, James mengalami kejang dan tidak pernah sadar kembali meskipun ada upaya untuk menyadarkannya. Tim penyelamat tidak dapat mencapai kelompok tersebut tepat waktu dan tiba sekitar pukul 11.00. Rombongan bersama tim penyelamat turun dari kamp Koong sekitar tengah malam pada tanggal 9 Desember dan mencapai jalan yang dapat diakses di lokasi lompatan (800-900 mdpl) sekitar pukul 05:00,” kata MNH.

MNH juga menyebutkan “atas bantuan dari banyak orang yang baik hati, rombongan dapat kembali ke Kidapawan dan bertemu dengan kerabat James untuk persiapannya.

“Komunikasi, koordinasi, bimbingan, dukungan finansial dan emosional yang tiada henti diberikan oleh para kurator dan staf Museum Sejarah Alam UPLB, serta Kantor Rektor melalui Kantor Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Penyuluhan, keduanya kepada James’ teman-teman dan anggota keluarga di saat yang sangat menyedihkan ini,” tambahnya. – Rappler.com

Nomor Sdy