Jerman tidak akan mengakui Taliban jika situasi sulit di Afghanistan terus berlanjut
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan Agustus lalu ketika pasukan asing yang didukung AS menarik diri setelah perang selama dua dekade.
ISLAMABAD, Pakistan – Jerman tidak akan mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan selama kondisi “cemas” di kalangan kelompok Islam terus berlanjut, kata Menteri Luar Negeri Jerman pada Selasa, 7 Juni, menyerukan seruan internasional yang bersatu kepada Taliban untuk melakukan perubahan.
Tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan Agustus lalu, ketika pasukan asing yang didukung AS menarik diri setelah perang selama dua dekade.
“Jika kita melihat ke seberang perbatasan, situasinya mengerikan,” kata Menteri Jerman Annalena Baerbock pada konferensi pers di Islamabad, ibu kota negara tetangga Pakistan.
Dia memperingatkan krisis kemanusiaan dan ekonomi yang akan terjadi di negara tersebut, dimana menurutnya anak perempuan tidak mendapat pendidikan, perempuan tidak dilibatkan dalam kehidupan publik dan suara-suara yang tidak setuju ditindas.
“Selama mereka melakukan hal ini, tidak ada ruang untuk normalisasi dan apalagi pengakuan Taliban sebagai penguasa sah negara tersebut, pada saat yang sama kami tidak akan… mengecewakan rakyat Afghanistan. tidak,” katanya, seraya menambahkan bahwa Jerman akan mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Pejabat Taliban membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan mereka berupaya menciptakan kondisi yang memungkinkan mereka membuka sekolah menengah atas untuk anak perempuan.
Pakistan, yang selama bertahun-tahun memandang Taliban sebagai penghalang efektif terhadap pengaruh musuh bebuyutan India di Afghanistan, mengajukan banding kepada Taliban, dengan mengatakan dunia tidak mampu menanggung krisis kemanusiaan.
Namun menteri luar negeri baru Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari, mengatakan Taliban harus memperhatikan hak-hak masyarakat internasional dan masalah keamanan.
“Kami berharap pihak berwenang Afghanistan akan menanggapi harapan masyarakat internasional mengenai inklusivitas, penghormatan terhadap hak asasi manusia semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan tindakan efektif melawan terorisme,” katanya.
Baerbock menyerukan unit untuk mendorong Taliban.
“Komunitas internasional harus bersatu dan bersama-sama memberi tahu Taliban dengan lantang dan jelas – Anda menuju ke arah yang salah,” katanya.
Baerbock juga mengatakan Jerman dan Pakistan telah menyederhanakan sistem untuk membawa pengungsi Afghanistan ke Jerman melalui Pakistan dan lebih dari 14.000 warga Afghanistan yang sangat berisiko telah dapat melakukan perjalanan ke Jerman dalam beberapa bulan terakhir.
Penyiar ntv kemudian melaporkan bahwa Baerbock membatalkan kunjungannya ke Pakistan tak lama setelah dia dinyatakan positif mengidap virus corona. Kementeriannya mengkonfirmasi laporan tersebut. – Rappler.com