Perwakilan IP di dewan Kidapawan kehilangan mobil perusahaan, menunggang kuda ke tempat kerja
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Datu Radin Igwas, wakil wajib Masyarakat Adat di Dewan Kota Kidapawan, kini menunggang kuda menuju tempat kerja setelah Walikota Joseph Evangelista melepas kendaraan dinasnya
KOTA DAVAO, Filipina – Pada Kamis, 8 November, Perwakilan Wajib Masyarakat Adat (IPMR) Datu Radin Igwas menaiki kuda untuk berangkat dari rumahnya di Barangay Perez, Kota Kidapawan menuju sidang Sangguniang Panglungsod yang berjarak sekitar 6,4 kilometer
Tidak, Igwas tidak mencoba membuat pernyataan tentang menjadi pemimpin IP, dan dia juga tidak melakukannya untuk bersenang-senang. Ia mengaku terpaksa menunggang kuda karena dua pekan lalu, Wali Kota Kidapawan Joseph Evangelista mengeluarkan surat perintah pencopotan kendaraan dinasnya.
Saat menerima memo tersebut, Igwas mengaku tidak terlalu kecewa karena “Saya masih bisa menghadiri sidang dengan cara lain.”
“Datu kami sudah terbiasa menggunakan kuda untuk bergerak,” ujarnya. Saat menerima memo tersebut, Igwas mengaku tidak terlalu kecewa karena “Saya masih bisa menghadiri sidang dengan cara lain.”
Namun ketika memo kedua Walikota datang, juga pada 28 Oktober, dia mulai khawatir. Dia juga kehilangan ruang kantornya.
Igwas mengatakan, Evangelista menjelaskan dalam memo kedua bahwa kantor Igwas akan direnovasi untuk digunakan Wakil Wali Kota untuk IP.
Dalam sebuah pernyataan, Igwas mengatakan dia mendengar dia akan kehilangan kendaraan perusahaan dan ruang kantornya karena dia yakin dia mendukung saingan Evangelista dalam pemilu bulan Mei. Evangelista mencalonkan diri kembali dan didukung oleh Wakil Walikota Bernardo Piñol Jr.
Igwas membantah bermain politik. “Saya tidak bisa mendukung calon mana pun karena tidak diperbolehkan undang-undang, saya IPMR dan saya seharusnya apolitis,” tambahnya.
Igwas juga mengatakan bahwa beberapa pemimpin suku Manobo meminta bantuan Piñol atas namanya dan wakil walikota setuju untuk menghentikan penegakan perintah Evangelista sementara persiapan dilakukan untuk ruang kantor sampingan.
Walikota menjelaskan
Sementara itu, Evangelista mengaku memang mengingat kembali kendaraan dinas yang dikeluarkan untuk Igwas dan memintanya mengosongkan kantor yang ditempatinya.
Dia mengatakan kepada Rappler bahwa tidak ada unsur politik dalam kedua memorandumnya.
Dia mengatakan Igwas menulis surat kepadanya pada bulan Februari yang memintanya untuk membiayai renovasi kantornya. “Dialah yang memintanya,” Evangelista melalui telepon.
Walikota mengatakan bahwa kantor Igwas akan diubah menjadi pusat pelatihan bagi IP perempuan dan mesin jahit akan ditempatkan di sana.
“Mereka membutuhkan ruang untuk latihan,” tambah Evangelista.
Evangelista juga mengatakan, setelah direnovasi, ruangan tersebut akan diberi nama Balai dan Pusat Pelatihan Suku Kota Kidapawan.
Sedangkan untuk kendaraan dinas Igwas, Evangelista mengatakan ditarik kembali karena ingin dikirim untuk diperbaiki “karena kendaraannya sudah sangat tua dan saya ingin memastikan masih bisa diservis.”
“Itu diberikan beberapa tahun yang lalu, pada masa wali kota saat itu, Luis Malaluan, dan itu sudah cukup bobrok,” tambahnya.
Evangelista mengatakan bahwa begitu mekanik mengetahui bahwa kendaraan tersebut tidak dapat diservis lagi, dia akan memerintahkan agar kendaraan tersebut dikutuk dan dia akan membeli kendaraan baru untuk digunakan oleh IP.
“Saya benar-benar berharap Igwas menunggu saya kembali dari Jepang sehingga saya bisa membereskan semuanya,” tambahnya.
Igwas mengatakan, bukan itu alasan yang diberikan kepadanya.
“Kendaraan itu ditarik kembali untuk keperluan Dinas Teknik Kota dan untuk keperluan kantor Wakil Wali Kota untuk IP. Saya pikir saya telah dilucuti dari hal ini karena ada hal-hal yang tidak akan saya lakukan, pekerjaan yang tidak dapat saya lakukan hanya karena itu bukan mandat saya,” katanya.
Igwas belum mau menyebutkan apa saja “pekerjaan” tersebut. – Rappler.com