
Akses Robredo ke daftar target bernilai tinggi ‘tidak perlu’ – Barbers
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ketua Komite Obat-Obatan Berbahaya DPR adalah pejabat terbaru yang menyatakan keraguannya mengenai pembagian informasi narkoba dengan wakil presiden sebagai ketua bersama ICAD
Manila, Filipina – Komite DPR untuk Narkoba Berbahaya melihat Wakil Presiden Leni Robredo tidak perlu mengakses daftar target perang narkoba yang bernilai tinggi, kata ketuanya, Perwakilan Robert Ace Barbers, pada Jumat, 22 November.
“Saya rasa dia tidak perlu mengetahui siapa yang ada dalam daftar itu. Dan ini adalah informasi yang sangat rahasia, artinya mereka yang mendapatkan akses terhadap informasi ini dibatasi,” kata Barbers.
“Kalau sampai ke tangan yang salah, bisa membahayakan penyidikan. Orang-orang dalam daftar tersebut mungkin mencoba melarikan diri, dan hal ini bahkan dapat menimbulkan ancaman besar bagi keamanan nasional kita,” tambah anggota kongres tersebut.
Robredo, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai ketua Komite Antar-Badan Anti-Obat Ilegal (ICAD), memberikan jaminan kepada pemerintahan Duterte bahwa rahasia negara atau informasi sensitif tidak akan diungkapkan kepada penyelidik asing.
Pada 16 November, Robredo mengatakan pembersihan daftar narkoba akan menjadi prioritas, terutama menghapus nama-nama orang yang tidak bersalah. (BACA: 5 Kendala Fatal dalam Target Robredo dalam Perang Narkoba yang Mematikan)
Tidak ada undangan juga
Wakil presiden tidak diundang ke pertemuan dengan Komite Narkoba Berbahaya DPR karena dia tidak memberi mereka sesuatu yang “baru” untuk dikerjakan, kata Barbers.
“Kalau kita undang dia agenda kita apa? Komite Narkoba Berbahaya berbeda dengan ICAD. Mereka mendukung kebijakan anti-narkoba, dan kami mendukung undang-undang. Kalau dia mengumumkan sesuatu yang baru, selain yang sudah kita undang sekarang, dan kita merasa perlu untuk mengesahkan undang-undang, maka kita bisa berdiskusi, ”ujarnya.
Barbers adalah pejabat terbaru yang mengungkapkan keraguannya mengenai pembagian informasi narkoba dengan wakil presiden.
Wakil ketua Robredo, Kepala Badan Pemberantasan Narkoba Filipina (PDEA) Aaron Aquino memiliki pandangan yang sama. Ia mengatakan Wakil Presiden juga tidak perlu membuat daftar target bernilai tinggi, karena hal itu bukan merupakan mandat ICAD.
Wakil Menteri Dalam Negeri Ricojudge Exchiverri mengatakan kepada One News pada tanggal 16 November bahwa dia menyatakan keraguannya bahwa Robredo benar-benar ingin membantu mengekang masalah narkoba. – Rappler.com