• October 18, 2024
Apa yang perlu Anda ketahui

Apa yang perlu Anda ketahui

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Insiden stadion tersebut memicu kemarahan dan kesedihan di Indonesia, dimana para komentator dan aktivis olahraga mengecam apa yang mereka lihat sebagai penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi, dan pihak berwenang berjanji untuk menyelidikinya.

Setidaknya 125 orang tewas di Indonesia pada akhir pekan ketika pertandingan sepak bola antara dua rival sengit berakhir dengan saling terinjak-injak, salah satu bencana stadion terburuk di dunia dalam beberapa dekade.

Insiden di provinsi Jawa Timur tersebut memicu kemarahan dan kesedihan di Indonesia, dimana para komentator dan aktivis olahraga mengecam apa yang mereka lihat sebagai penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi, dan pihak berwenang berjanji untuk menyelidikinya.

Banyak pertanyaan yang diajukan mengenai tertutupnya gerbang stadion, yang dipenuhi melebihi kapasitas, dan mengenai penyelenggaraan pertandingan yang oleh pakar sepak bola setempat diidentifikasi sebagai pertandingan yang “berisiko tinggi” karena persaingan sengit antara kedua tim.

Apa yang terjadi di pertandingan itu?

Pertandingan antara tim tuan rumah Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir dengan kekalahan 3-2, sebuah kekecewaan besar karena Arema tidak pernah kalah dalam pertandingan kandang melawan Persebaya dalam 23 tahun, menurut polisi dan pakar sepak bola setempat.

Hasil tersebut membuat marah banyak penonton, yang hampir seluruhnya terdiri dari pendukung Arema, setelah polisi melarang pendukung Persebaya hadir karena takut akan terjadi bentrokan yang disertai kekerasan.

Penggemar Arema FC yang marah membanjiri lapangan setelah pertandingan untuk melampiaskan rasa frustrasi mereka, yang menyebabkan bentrokan dengan polisi, yang menembakkan gas air mata untuk mencoba membubarkan mereka.

Gas air mata menimbulkan gelombang kepanikan di antara kerumunan orang, dan banyak di antara mereka yang terjebak dalam desak-desakan yang mematikan ketika mereka mencoba melarikan diri. Pihak berwenang mengatakan 125 orang tewas, termasuk 32 anak di bawah umur.

Mengapa angka kematian begitu tinggi?

Tingkat keparahan bencana stadion ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kapasitas stadion yang melebihi kapasitas, perencanaan keamanan yang buruk, dan kurangnya komunikasi antara penyelenggara dan polisi.

Meskipun stadion di Malang memiliki beberapa gerbang keluar, para penonton mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa di antaranya ditutup selama pertandingan hari Sabtu, menyebabkan kemacetan dan kekacauan ketika para penggemar mencoba melarikan diri. Petugas medis mengatakan beberapa korban meninggal karena sesak napas, sementara yang lain menderita luka di kepala.

Polisi di stadion juga sedang diselidiki atas penggunaan gas air mata, yang telah dilarang oleh badan sepak bola dunia, FIFA. Polisi di Indonesia terkadang menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi jalanan, namun cenderung tidak melakukannya pada acara olahraga.

Bagaimana jika dibandingkan dengan bencana olahraga lainnya?

Indonesia memiliki sejarah kekerasan dan hooliganisme sepak bola, khususnya di pusat kota besar seperti Jakarta, namun skala insiden ini belum pernah terjadi sebelumnya dan termasuk yang terburuk secara global dalam beberapa dekade terakhir.

Pada tahun 1964, 328 orang tewas ketika Peru menjamu Argentina di Estadio Nacional di Lima, sementara 96 ​​pendukung Liverpool tewas tertimpa pada akhir tahun 1980an ketika sebuah kandang yang penuh sesak dan berpagar runtuh di Stadion Hillsborough di Sheffield.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Menteri Keamanan Utama Mahfud MD membentuk tim pencari fakta independen untuk menyelidiki penyerbuan tersebut, sementara Presiden Joko Widodo memerintahkan asosiasi sepak bola negara tersebut untuk menunda semua pertandingan di liga teratas, yang dikenal sebagai Liga 1.

FIFA meminta laporan mengenai insiden tersebut dan menggambarkannya sebagai “hari kelam bagi semua pihak.”

Pemerintah akan memberikan kompensasi sebesar 50 juta rupiah ($3,268) kepada setiap keluarga korban, sementara ratusan lainnya yang terluka akan dirawat secara gratis.

Ada juga seruan yang semakin besar bagi polisi dan organisasi sepak bola untuk merumuskan cara-cara untuk bekerja sama lebih erat guna mencegah tragedi serupa di masa depan. – Rappler.com

slot online