• October 20, 2024
Bacolod memulai pembangunan pusat rehabilitasi narkoba yang pertama

Bacolod memulai pembangunan pusat rehabilitasi narkoba yang pertama

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pusat rehabilitasi narkoba pertama di Bacolod juga akan melayani pecandu narkoba dari tempat lain

KOTA BACOLOD, Filipina – Kota ini akan segera memiliki fasilitas rehabilitasi narkoba pertama.

Peletakan batu pertama Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Narkoba Kota Bacolod senilai P35 juta di Barangay Alijis dilakukan Jumat sore, 17 Agustus.

Upacara tersebut dipimpin oleh Ketua Dewan Narkoba Berbahaya (DDB) Catalino Cuy, Wakil Sekretaris Earl Saavedra, dan Walikota Kota Bacolod Evelio Leonardia.

Sebanyak P35 juta diserahkan untuk pengembangan fasilitas pengolahan, dengan P10 juta berasal dari DDB, dan P25 juta dari pemerintah kota.

Pusat rehabilitasi dengan 52 tempat tidur ini akan memiliki gedung administrasi, ruang laki-laki dan perempuan, gedung serbaguna dan mess serta paviliun. (BACA: Kecanduan Narkoba Masalah Kesehatan. Tolong beritahu Presiden.)

Cuy mengatakan DDB diberi mandat untuk menyediakan setidaknya satu pusat rehabilitasi narkoba per provinsi oleh Departemen Kesehatan (DOH), dan menambahkan bahwa hanya ada 49 pusat rehabilitasi yang terakreditasi DOH di negara tersebut.

Cuy menambahkan bahwa DDB akan mendukung unit pemerintah daerah yang bermaksud mendirikan fasilitas rehabilitasi sendiri. “Jika dana tersedia, kami akan mendukung pusat rehabilitasi DOH,” ujarnya.

Ini baru permulaan: Saavedra mengatakan, ini merupakan inisiatif persiapan karena tidak hanya akan melayani pecandu narkoba yang berasal dari Kota Bacolod tetapi juga dari tempat lain.

Ia mengatakan layanan di fasilitas tersebut akan gratis karena ingin melayani masyarakat yang tidak mampu, meski ia mengatakan tidak semua pecandu narkoba akan ditempatkan di pusat rehabilitasi.

Saavedra menjelaskan, layanan yang diberikan akan bergantung pada tingkat keparahan penyalahgunaan narkoba. (BACA: Tidak Ada ‘Angka Tepat’ dalam Rehabilitasi Narkoba: Inilah Alasannya)

Mereka yang tingkat pelecehannya rendah dapat diobati dengan mengikuti “program pendidikan psiko,” katanya. Mereka yang mengalami penyalahgunaan narkoba tingkat ringan hingga sedang dapat mengikuti program rehabilitasi narkoba berbasis komunitas yang diawasi oleh dewan anti-penyalahgunaan narkoba setempat.

“Hanya mereka yang kecanduan narkoba dan ketergantungan serius yang boleh dirawat di pusat perawatan dan rehabilitasi penuh,” kata Saavedra.

Kehadiran pusat rehabilitasi menunjukkan bahwa mantan pengguna narkoba diberi kesempatan untuk berintegrasi kembali ke masyarakat, tambahnya. – Rappler.com

Sdy siang ini