• September 16, 2024

Bagaimana perusahaan dapat memicu perubahan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perusahaan biasanya menanam pohon atau menjalankan program nutrisi sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Namun upaya satu hari saja tidak akan cukup.

MANILA, Filipina – Penanaman pohon, kunjungan ke panti asuhan, dan program pemberian makanan hanyalah beberapa kegiatan yang diadakan perusahaan setiap tahunnya untuk membantu masyarakat.

Namun, diperlukan lebih dari sekadar upaya satu hari untuk menciptakan dampak.

Marione Briones dari Liga Yayasan Korporat (LCF) mengatakan perusahaan harus berkolaborasi dan mengalokasikan sumber daya secara strategis untuk proyek tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Perencanaan dan dedikasi terhadap tujuan yang dipilih juga penting.

“Memahami bagaimana berkolaborasi secara strategis jika diperlukan akan memperkuat dampak sosial kolektif dari komunitas aksi yang kami coba bangun,” kata Briones dalam Social Good Summit Rappler pada Sabtu, 21 September lalu.

Briones mencatat bahwa anggota LCF mengumpulkan total P4,4 miliar untuk berbagai proyek.

Sebagian besar perusahaan lebih memilih untuk menggelontorkan dana terbesar ke sektor pendidikan, yaitu sebesar 37%, sedangkan sektor lingkungan hidup dan kesehatan masing-masing sebesar 23% dan 21%.

Kewirausahaan (4%), seni dan budaya (1%), dan sektor lainnya (14%) merupakan sektor-sektor lain di mana perusahaan menempatkan sumber daya terkait CSR mereka.

Selain itu, anggota LCF mampu menjangkau total 35,1 juta penerima manfaat individu.

Meskipun perusahaan telah mampu membantu masyarakat, mulai dari menyumbangkan panel surya hingga membangun ruang kelas, tantangan tetap ada dalam mengalokasikan dana dan memilih proyek.

Briones mengatakan sebagian besar penerima manfaat berasal dari Metro Manila. Dibandingkan dengan proyek-proyek di Visayas, proyek-proyek Metro Manila mengungguli mereka sebesar 60%. Angka tersebut bahkan lebih mengecewakan dibandingkan Mindanao yang sebesar 140%.

Briones juga mencatat bahwa perusahaan cenderung hanya fokus pada 5 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Secara khusus, perusahaan telah mencurahkan banyak sumber daya untuk mengentaskan kemiskinan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kesenjangan.

Sangat sedikit perusahaan yang fokus pada perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat.

“Anggota LCF kini menantang diri mereka sendiri untuk keluar dari zona nyaman mereka dan pergi ke wilayah yang paling membutuhkan,” kata Briones. – Rappler.com

Keluaran HK Hari Ini