Bank Dunia menurunkan prospek perekonomian Filipina tahun 2018
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bank Dunia mengatakan lintasan pertumbuhan Filipina positif, namun lebih rendah dari perkiraan
Manila, Filipina.
Menurut Philippine Economic Update (PEU) terbaru, perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 6,7% pada tahun 2019 dan 6,6% pada tahun 2020.
“Pertumbuhan melambat pada paruh pertama tahun 2018 karena lemahnya ekspor elektronik dan rendahnya produksi pertanian dan perikanan karena kondisi cuaca buruk,” kata Bank Dunia.
Pemberi pinjaman multilateral ini memperkirakan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut akan meningkat pada paruh kedua tahun 2018 dan awal tahun 2019 karena dorongan infrastruktur pemerintah. (MEMBACA: Bank Dunia Menyarankan Cara untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Filipina)
PDB negara tersebut melambat menjadi 6%, meleset dari sebagian besar ekspektasi pasar dan analis. Para manajer ekonomi menganjurkan 7% hingga 8% agar pertumbuhan dapat mengalir ke sektor-sektor yang paling terpinggirkan.
Anggaran nasional tahun 2019 yang diusulkan pemerintah sebesar P3,76 triliun, yaitu sekitar 19,4% PDB, berfokus pada peningkatan investasi di bidang infrastruktur dan pendidikan.
Porsi belanja yang dialokasikan untuk pekerjaan umum akan meningkat dari 13,3% pada tahun 2018 menjadi 14,8% pada tahun 2019.
Bank Dunia mencatat perekonomian akan tetap kuat meskipun ada risiko eksternal seperti meningkatnya ketidakpastian akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Meningkatnya suku bunga di AS yang dapat meningkatkan biaya pendanaan eksternal dan semakin melemahnya peso Filipina juga dipandang sebagai risiko.
“Untuk mengelola risiko-risiko ini, menjaga fundamental makroekonomi yang kuat adalah kuncinya. Pada saat yang sama, percepatan reformasi struktural untuk meningkatkan investasi pada infrastruktur fisik dan memanfaatkan modal, tenaga kerja, dan teknologi dengan lebih baik untuk meningkatkan produktivitas tetap menjadi agenda yang sangat penting bagi Filipina,” kata Mara Warwick, Direktur Bank Dunia untuk Brunei, Malaysia. dikatakan. , Filipina dan Thailand.
Bank Dunia merekomendasikan agar pemerintah fokus pada peningkatan persaingan pasar melalui reformasi peraturan, perbaikan kebijakan dan peraturan iklim perdagangan dan investasi, serta pengurangan kekakuan dan biaya pasar tenaga kerja.
“(R)reformasi yang mendorong pertumbuhan dalam negeri dan mengurangi kerentanan sektor pertanian dan perikanan negara ini akan sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan yang tinggi dan berbasis luas,” kata laporan itu. – Rappler.com