BDO memperingatkan pelanggan terhadap penipu selama lockdown virus corona
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Penipu menyamar sebagai staf bank dan berpura-pura menawarkan ‘perpanjangan pembayaran pinjaman’. Email phishing tentang dugaan penonaktifan akun juga dikirimkan.
MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – BDO mengingatkan pelanggan untuk tidak memberikan detail rekening bank mereka atau informasi sensitif apa pun kepada orang lain karena penipu kini memanfaatkan lockdown Luzon dan mencoba mendapatkan akses ke akun.
Dalam pernyataannya pada hari Senin, 23 Maret, BDO memperingatkan bahwa para penipu menyamar sebagai staf bank dan berpura-pura menawarkan “perpanjangan pembayaran pinjaman” di tengah penutupan bank, yang disebabkan oleh wabah virus corona baru.
Maksudnya di sini untuk mendapatkan detail rekening dan OTP (One Time PIN) nasabah sehingga bisa diambil alih oleh penipu, kata BDO.
Bank-bank Filipina sebelumnya mengumumkan bahwa mereka memperpanjang batas waktu pembayaran pinjaman dan kartu kredit karena jutaan penduduk Luzon terpaksa tinggal di rumah.
BDO telah memberikan pengingat berikut agar tidak menjadi korban:
- Jangan membagikan informasi pribadi seperti nomor rekening bank, nama pengguna, kata sandi, tanggal lahir, nama gadis ibu, dan bahkan jalan tempat Anda dibesarkan.
- Jangan mengklik tautan situs web yang disediakan melalui email, pesan teks, atau pesan melalui media sosial. Tautan ini sering kali mengarah ke situs palsu yang meniru situs resmi perusahaan, dengan tujuan mencuri informasi pribadi.
- Jangan bagikan OTP. “Bagi bank, OTP bertindak sebagai tanda tangan pemegang rekening untuk melanjutkan transaksi, seperti membayar tagihan listrik.” BDO mengatakan, pejabat bank sebenarnya tidak akan pernah menanyakan OTP kepada nasabah.
Dalam sebuah peringatan, Asosiasi Bankir Filipina (BAP) juga memperingatkan nasabah tentang email yang meminta mereka mengklik tautan yang seharusnya mencegah penonaktifan akun selama pandemi.
“Email ini adalah bentuk phishing di mana informasi pribadi dan sensitif akan diminta untuk mendapatkan kendali atas akun Anda. Bank tidak akan pernah meminta informasi sensitif Anda,” kata BAP.
BAP menyarankan konsumen untuk segera melaporkan email, panggilan atau pesan teks yang mencurigakan ke bank masing-masing.
Konsumen, tambah BAP, sebaiknya hanya menggunakan aplikasi resmi banknya dan melakukan verifikasi melalui laman atau website resmi banknya. – Rappler.com